Selasa, 14 Juli 2020

MENULIS RAGAM NON FIKSI



Menulis itu mengikat ilmu agar tidak lepas (tidak lupa) dan bisa diingat kembali. Menuliskan ilmu ataupun informasi yang kita dapatkan itu sangat perlu, dan penting sekali, tidak cukup dengan hafalan semata.  Inilah yang dimaksud beliau ibu Siska Distiana pemateri kuliah online WAG kali ini. Saat pertama beliau mengisi materi, ibu kelahiran klaten 12 Desember  1985 ini menyampaikan kalimat “ qoyyidul  Ilma Bil Kitabi” . Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW( diriwayatkan Ibnu “Abdil Barr dari Anas bin Malik),  yang kurang lebih artinya adalah “ikatlah ilmu dengan tulisan” ( silsilah hadits Ash Shalihah no 2026)





Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata ;” Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat – ingat dan menghafalkan apa yang telah ia pelajari baik dengan hafalan di dada atau pun dengan menulisnya. Sesungguhnya manusia tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapatkan, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia – sia atau dia lupakan. ( Kitabul ‘Ilmi hal 62)





Imam Asy Syafi’I RA berkata Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.
Maka ada beberapa alasan kenapa kita perlu menulis yakni :
1.         Knowledge management
Knowledge management adalah proses menciptakan, membagikan, menggunakan, dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi dari sebuah organisasi.(stevani  Halim di https://medium.com/@stevanihalim/manajemen-pengetahuan-d69851468a23)
Dengan kita mengikuti group ini maka setidaknya sudah belajar dan memahami apa itu knowledge management.
2.       Copyrigh milestone
Copyrigh milestone atau disebut juga jejak langkah atau bukti konkrit kalau kita pernah menulis gagasan – gagasan atau ide –ide kita dan membagikan ke orang lain.
3.       Paten
Menurut kamus KBBI paten dapat diartikan dengan hak yang diberikan pemerintah kepada seseorang atas suatu penemuan untuk digunakan sendiri dan melindunginya dari peniruan (pembajakan);maka denga kita ikat pengetahuan kita dengan tulisan maka sesungguhya kita akan melindungi dari peniruan atau pembajakan.
Untuk bentuk tulisan itu sendiri , terbagi menjadi dua yaitu fiksi dan non fiksi
Fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan. Dengan kata lain, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang.
Ada beberapa jenis karya seni yang termasuk dalam tulisan fiksi, diantaranya:
·         Novel
·         Cerpen
·         Sinetron
·         Drama
·         Telenovela
·         Film komedi
·         Dan lain-lain

Ciri-ciri fiksi adalah :
1.         Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang
2.       Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak
3.       Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya
4.       Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
5.       Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika
6.       Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu

Sedang Pengertian Non-fiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukanlah imajinasi atau rekaan penulisnya. Dengan kata lain, tulisan non-fiksi adalah suatu karya seni yang sifatnya faktual atau berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran di dalamnya.  Dalam koonteks karya atau tulisan, non fiksi adalah karya informatif, di mana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya. Karena yang tahu persis tentang apa yang kita tulis adalah kita sendiri, bukan orang lain.





Ciri-ciri teks non-fiksi adalah:

a.       Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer seperti artikel, skripsi, makalah, dan masih banyak lagi.

b.       Tulisan nonfiksi berupaya mencapai taraf obyektifitas tinggi dan membuat pembacanya tertarik.

c.        Tulisan nonfiksi menyerukan nalar pikiran para pembaca.

d.       Bahasanya bersifat denotatif dan tidak bermakna ganda.
Ragam tulisan non fiksi adalah :
1.      Berita
2.      Esai
3.      Catatan perjalanan
4.      Artikel informatif
5.      Best practice

Sedikit penjelasan untuk ragam tulisan non fiksi itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.         Berita
Berita  adalah cerita atau keterangantentang kejadian atau peristiwa tertentu



Berita dikelompokkan menjadi dua yakni :
a.       Hard news
·         To the point (tidak bertele-tele)
Lugas, singkat



a.       Feature
Feature adalah sebuah artikel yang kreatif dan bersifat menghibur. Gaya penulisannya seperti gaya bercerita ( true Sory), sehingga selain mendapatkan hiburan pembaca akan mendapatkan informasi pula.

Bagaimana menulis berita yang baik ?

Untuk menulis berita yang baik harus terpenuhi  semua unsur beritanya :
a.       5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.
b.       Ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.
c.        Sedang  faktualitas bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati.
d.       Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca, jadi, makin banyak kita membaca berita, maka kita  akan lebih mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah berita kita.

1.         Esai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai sering disebut Opini




Cara menulis essai, perhatikan hal berikut :
a)      Ketika mau menulis esai, kita tentukan dulu topik apa yang mau kita tanggapi. Kemudian uraikan tanggapan kita seperti apa. Terakhir cari referensi yang terkait jika diperlukan.
b)      Tuliskan apa gagasan terhadap kita itu, misal kita punya ide tentang bagaimana caranya mengurangi penyebaran corona. Nah uraikan satu per satu, misal pertama di rumah aja, kedua rajin cuci tangan, dan seterusnya. Jangan lupa masing-masing poin dijelaskan.
c)       Jika ada referensi untuk mendukung idetersebut, akan lebih baik. Misal, rajin cuci tangan bisa mencegah penyebaran corona, adakah teori atau pendapat ahli yang menguatkan itu.
1.         Catatan perjalanan biasanya berupa informasi tentang daerah tertentu, tentang sesuatu yang khas , budayanya, makanan khasnya, dan sebagainya




Contoh catatan perjalanan
1.         Artikel adalah tulisan yang berisi informasi tentang sesuatu hal, tujuannya menambah pengetahuan pembaca, isinya murni informasi
Dalam bahasa populer artikel disebut  “ artikel feature”

1.         Best  practice adalah :

a)      Tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah
b)      Biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan
c)       Selain sebagai lesson study, produknya bisa menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan

 Selanjutnya  beberapa kiat beliau dalam menulis :
  • Sebelum menulis tuliskan  mind mapping sederhana, hal ini dilakukan agar ketika menulis nanti  tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang ingin disampaikan kemudian terlewat dituliskan.
  • Setelah semua isi pikiran dikeluarkan, lalu susun, mana yang akan diletakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.
  • Setelah semua selesai , kemudian diendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak.
  • Kemudian, baca lagi tulisan tadi. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita perbaiki. Nah di sini juga kita melakukan "self editing" atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi dan bisa direvisi terlebih dahulu.
  • Setelah semua dirasa oke, barulah tulisan diposting
Berikut ini  adalah sesi tanya jawab yang bisa terangkum pada sesion kali ini :
Pertanyaan 1
Kenapa ibu memilih menulis bukan di blog
jawaban pertanyaan 1
Pertama, alhamdulillah sampai saat ini masih banyak yang order jasa penulisan maupun editing Bu, sehingga waktu saya saat ini terpakai untuk itu dulu. Jujur sudah cukup lama saya tidak menulis untuk diri saya sendiri 😁, semoga segera bisa ya... mohon doanya.
Kedua, saya lebih memilih platform forum  seperti Kompasiana (walaupun akun saya sudah lama nggak aktif juga 🙈 karena alasan pertama tadi), karena kemungkinannya lebih besar untuk tulisan saya terbaca oleh orang lain.
Pertayaan 2
Apa yang menjadi motivasi ibu dalam menulis
Jawaban pertanyaan 2
Pertama, karena saya senang menulis. Kedua, mengaktifkan otak saya
Pertanyaan 3

Nama:Nanik Yuliani
Asal Mataram
Salam kenal mbak Siska maaf ibu panggil mbak Siska seusia dengan anak pertama saya.
Tulisan mbak Siska begitu bermutu. Apa langkah langkah atau persiapan mbak Siska saat akan membuat sebuah tulisan. Terimakasih

Jawaban pertanyaan 3
Wah masyaAllah... Halo Ibu Nanik... Terima kasih atas pertanyaannya
Yang paling pertama saya lakukan adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran saya Bu. Misalnya saya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang saya pikirkan tentang itu saya tulis dulu. Biasanya saya menggunakan mind mapping sederhana untuk itu.

Hal ini saya lakukan agar ketika saya menulis nanti saya tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang ingin saya sampaikan kemudian terlewat saya tuliskan. Pada dasarnya di sini saya sedang membuat kerangka tulisan, hanya dalam bentuk sangat sederhana dan "kasaran".

Setelah semua isi pikiran saya keluarkan, lalu saya susun, mana yang akan saya letakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.

Setelah semua selesai saya tulis, kemudian saya mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak.
Kemudian, saya baca lagi tulisan saya. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita perbaiki. Nah di sini juga saya melakukan "self editing" atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa saya revisi terlebih dahulu.

Setelah semua dirasa oke, barulah saya setor tulisan saya ke editor (jika itu tulisan pesanan), atau saya posting jika tulisannya untuk kepentingan saya pribadi.

Pertanyaan 4
Assalamu'alaikum. Selamat Malam Bu Siska, Saya Mardiyanto dari Kapuas, kebetulan sama - sama berasal dari kota bersinar, yang ingin saya tanyakan Apakah tips atau kiat-kiat untuk untuk menulis Fiksi. Terima kasih

Jawaban pertanyaan 4
Wa'alaikum salam Pak Mardiyanto. Wah tebih nggih Pak, merantaunipun, dugi Kapuas 😊.
Tentang menulis fiksi, pertama, perlu banyak membaca karya fiksi juga untuk memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik.

Terkadang saat hendak menulis fiksi kita ingin menyajikan konflik yang menarik agar pembaca bisa menikmati karya kita. Nah, saking ngêbêt-nya untuk itu, kita suka berpikir jauh dan mengawang-awang, akhirnya kadang tersesat.

Lho, tersesat piye Mbak? Maksudnya tersesat pada konflik yang kita tidak pahami. Nah, tips berikutnya adalah, ambil konflik dari keseharian kita dan hal-hal yang dekat dengan kita. Misal, saya seorang ibu rumah tangga, maka jalan cerita yang saya bangun, konfliknya, ya tidak jauh dari kehidupan berumah tangga... hehehe...
Pernah sekali waktu saya menulis tentang sesuatu yang saya kurang pahami. Saya juga tidak pernah terlibat dalam aktivitas yang saya angkat itu. Akhirnya, cerita yang saya buat jadi "garing"

Bapak suka menulis fiksi ya? Monggo mampir ke halaman saya Pak https://www.storial.co/book/mencari-bahagia/

Tulisan Bapak (dan Teman-teman sekalian) juga bisa diposting di sana lho. Bisa belajar juga dari penulis-penulis kawakan di sana

Pertanyaan 5
Selamat malam Ibu Siska
Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12
Apakah artikel informatif itu bisa mendapatkan nilai dalam PAK jika artikelnya tidak sesuai mapel, dan dimana artikel itu bisa dipublikasikan?
Terima kasih

Jawaban prtanyaan 5
Selamat malam Bu Aning, terima kasih atas pertanyaannya.
Dalam artikel informatif biasanya kita menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak tentang suatu hal. Misal bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan.

Menurut saya, seharusnya bisa dapat nilai dalam PAK, Bu. Karena apa? Karena melalui tulisan itu Ibu bisa mengarahkan khalayak tentang sesuatu. Ibu juga bisa menjawab permasalahan khalayak terhadap sesuatu. Misal, saya membutuhkan informasi tentang bagaimana mendampingi anak belajar. Kemudian saya googling, eh saya nemu tulisan Ibu tentang itu. Jika saya praktikkan dan kemudian berhasil, maka itu berarti Ibu sudah membantu saya menyelesaikan masalah saya tersebut

Kemudian di mana bisa dipublikasikan, saat ini media massa mainstream (Kompas, Republika, Tempo, dan lain-lain) sudah membuat wadah jurnalisme warga, seperti Kompasiana (milik Kompas). Di sana kita bisa menulis tentang apa saja, selam itu baik dan informatif. Cara mendaftarnya pun mudah dan gratis. Nah Ibu bisa buat akun di sana, kemudian Ibu tuliskan artikel informatif yang Ibu tulis. Kemungkinannya besar untuk dibaca khalayak jika topik yang Ibu angkat bersifat umum dan informatif.

Ini alamatnya kompasiana ya Bu:
www.kompasiana.com
Sampai saat ini sih  Kompasiana memang yang paling besar dibandingkan forum yang lain.
Demikian Ibu Aning

Pertanyaan 6
Setelah saya mengikuti kuliah dari buk Siska Distiana yang menarik bagi saya adalah tulisan tentang berita, yang ingin saya tanyakan bagaimana menulis berita yang baik.

Jawaban pertanyan 6
Terima kasih atas pertanyaannya Pak. Bagaimana menulis berita yang baik? Pertama harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How).
Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.
Kedua, ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.

Kemudian faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati. Misal, Pak Edi menuliskan berita tentang seorang guru biologi di Aceh yang berhasil menemukan formulasi vaksin corona. Nah, Rekan-rekan guru lain pastilah akan tertarik untuk membaca itu daripada membaca tentang fashion show yang digelar di New York

Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca,
Jadi, makin banyak Bapak membaca berita, maka Bapak akan lebih mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah berita Bapak.

Pertanyaan 7
Selamat malam ibu Siska,penulis bertanggungjawab penuh atas kebenaran informasi,yang saya tanyakan, apakah perlu surat keterangan untuk mempertanggung jawabkan kebenaran itu,kalau perlu bagaimana proses nya? Trims salam dari ibu Lusia.percaya itu.
 Jawaban pertanyaan 7
Halo Ibu Lusia, selamat malam. Terima kasih atas pertanyaannya
Tentang surat keterangan, jika tidak ada yang menggugat tidak ada surat keterangan pun tak mengapa Bu.

Surat keterangan kan biasanya diperlukan untuk ranah hukum ya. Jadi, jika tulisan kita dapat diterima dengan baik, tidak disertai surat keterangan pun tak mengapa.
Lalu bagaimana cara membuat surat keterangan tersebut? Humm... jujur saya belum punya pengalaman juga tentang ini. Namun sepertinya bisa kita cari tahu dari institusi pemerintah yang menangani Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), ada Dirjen Kekayaan Intelektual https://www.dgip.go.id/

Pertanyaan 8
Assalamu alaikum Bu Siska, saya Bu Iin Kediri.  Pencapaian yg luar biasa, berbagai tulisan dihasilkan oleh Bu Siska.  Bisa minta tips awal mulai menulis kapan dan siapa yg membentuk Bu Siska bisa seperti ini.  Dan bagaimana peran sekolah dalam mengasah kemampuan Bu Siska. Ini untuk kita terapkan ke anak dan siswa kita. Terima kasih
Jawaban pertanyaan 8
Sugeng dalu Bu Sri.  Terima kasih atas pertanyaan Ibu..
Wah, bagus sekali Ibu... TOSS ah, kita senasib.
Saya juga saat ini sedang rehat jadi content writer Bu. Kemarin sempat ambruk, sebulan Ramadhan saya sakit . Jadi untuk sementara waktu sama suami dilarang menerima kerjaan content writer (CW) dulu.

Memang tantangan kerja CW di situ ya Bu, berkejaran dengan deadline. Namun pelajaran berharga yang saya dapatkan dari sana adalah konsistensi ya Bu. Konsistensi menulis dan mengatur waktu.
Jika kita bisa atur setiap hari menulis 1-2 artikel, saya kira tidak akan masalah. Ini yang masih menjadi tantangan saya sih memang 🤭. Saya belum lulus di ujian manajemen waktu ini Bu
Demikian kiranya Bu Sri

Pertanyaan 9
Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam kenal bu, saya bu Titin dr SDIT Annaba Subang
Ijin bertanya :
1.         Kesalahan apa saja yg sering ibu temukan ketika mengedit BP?
2.       Bagaimana tips ibu dalam memanajemen waktu ketika menulis dgn pekerjaan ibu lainnya?

Jawaban pertanyaan 9
 Wa'alaikum salam warrahmatullahi wabarakatuh, Bu Titin. Terima kasih atas pertanyaannya...
1.         Pertama dan paling banyak terjadi adalah kesalahan teknis penulisan (kata tidak baku, tidak sesuai PUEBI, salah ketik, dan sebagainya). Kedua, kesalahan substansial biasanya berkisar antara kurangnya penjabaran pada "how to"-nya alias bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya. Atau kurang menjabarkan metode yang digunakan.
2.       Ehehehhee... saya masih merasa belum lulus ujian manajemen waktu ini Bu. Jadi masih berkejar-kejaran antara ngurus rumah, ngasuh anak, sama kerja. Saya sudah coba buatkan jadwal dan pembagian waktu di ketiga urusan itu, tapi eksekusinya belum oke ini Bu. Kebetulan saya masih punya balita (3 tahun), jadi jadwal saya masih suka berubah-ubah tergantung mood-nya si Adik ini.
Demikian kiranya Ibu

Pertanyaan 10
Assalamualaikum Wr Wb, Bu Siska.
Saya Ibu Yani dr Yogya. Ketika menulis, saya sudah menulis poin – poin  yang akan saya tulis. Namun di tengah menulis, saya kesulitan dalam mengembangkannya (tidak bisa banyak). Bgmn agar sy bisa mengembangkan tulisan dengan mudah?

Jawaban pertanyaan 10

Wa'alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, matur sembah nuwun Bu Yani atas pertanyaannya.
Pertanyaan Ibu beberapa kali pernah saya alami juga. Kalau dalam dunia kepenulisan ini istilahnya writer block.
Ibu bisa googling, ada banyak sekali kiat yang dituliskan para penulis kawakan tentang bagaimana mengatasi itu.

Kalau saya, biasanya saya berhenti sejenak dan melakukan hal lain yang saya suka. Kebetulan saya suka nyanyi. Jadi saya rehat sebentar untuk nyanyi. Biasanya setelah itu pikiran jadi jernih kembali. Tilawah Quran juga sangat membantu menstimulasi otak untuk bekerja lebih baik, Bu.. Bisa dicoba juga
Setelah pikiran jernih  kemudian coba urai lagi ide yang mau ditulis tadi. Menggunakan peta pikiran atau mind mapping sangat membantu.

Saya jawab yang ini dulu ya Pak
Sebenarnya tergantung kebutuhan ya Pak. Kebutuhan orang kan berubah-ubah.
Jika mereka butuh hiburan, Catatan Perjalanan pilihannya karena paling ringan "bobot" tulisannya. Aktivitasnya juga paling menyenangkan, jalan-jalan .

Saat ingin tahu kondisi Indonesia dan dunia saat ini, tentu orang-orang akan baca berita.
Ketika galau membutuhkan referensi atau informasi tentang sesuatu, mereka akan googling dan mencari artikel informatif.
Pas punya ide atau gagasan terhadap sesuatu, dan ingin mencari pendukung, biasanya orang akan baca esai-esai terkait.
Terakhir ketika berhasil menyelesaikan sebuah permasalahan, orang pasti ingin berbagi dan mencari-cari contoh Best Practice
Demikian Pak

Pertanyaan 11
Assalamualaikum...
Ibu , saya Esti dari Babel mau tanya tehnik penulisan Essay  itu yg bgmn ya bu... Ada tidak contohnya bu... Terimakasih

Jawaban pertanyan 11

Wa'alaykumsalam Bu Esti, terima kasih atas pertanyaannya
Esai itu sama seperti opini di media massa. Bu Esti bisa coba lihat di koran pada kolom opini.
Ketika mau menulis esai, kita tentukan dulu topik apa yang mau kita tanggapi. Kemudian uraikan tanggapan kita seperti apa. Terakhir cari referensi yang terkait jika diperlukan.
Misal, Bu Esti ingin menanggapi tentang kasus positif corona di Indonesia yang terus meningkat. Pertama Ibu kumpulkan dulu data tentang itu, misal jumlahnya berapa, kenaikannya berapa per hari, dan seterusnya.

Kedua, tuliskan apa gagasan Ibu terhadap itu, misal Ibu punya ide tentang bagaimana caranya mengurangi penyebaran corona. Nah uraikan satu per satu, misal pertama di rumah aja, kedua rajin cuci tangan, dan seterusnya. Jangan lupa masing-masing poin dijelaskan.
Ketiga, jika ada referensi untuk mendukung ide Ibu, akan lebih baik. Misal, rajin cuci tangan bisa mencegah penyebaran corona, adakah teori atau pendapat ahli yang menguatkan itu.

Contoh esai yang pernah saya tulis nanti saya lampirkan lagi di bawah sini ya Bu. Di internet juga banyak, Ibu bisa googling
Demikian Bu Esti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar