Selasa, 21 Juli 2020

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT ANDI



Bisa menerbitkan buku dari kegiatan menulis adalah hal yang luar biasa. Dan saya yakin itu adalah impian setiap penulis. Penulis dengan penerbit adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Pada pertemuan ke-16 kuliah online WAG yang di komandani Om Jay kali membahas tentang bagaimana menerbitkan Buku di Penerbit Andi. Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Edi S Mulyana.

Banyak dampak yang ditimbulkan akibat covid-19 yang melanda dunia kali ini. Dampak ini dialami di semua bidang. Salah satunya adalah di dunia penerbitan. Dunia penerbitan saat ini, menghadapi sesuatu permasalahan yang hampir sama dengan bapak ibu sekalian, akibat dari pandemi yang belum ada kepastian kapan berakhirnya.

Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD (ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan.

Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.

Pandemi ini betul-betul meluluh lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan.
Pada bulan Januari -Februari 2020, omzet Toko buku masih sangat normal, dan tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga.

Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai, dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.

Outlet yang tertutup  menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit, harus menanti bersemi di Toko Buku.

Setelah 3 bulan parkir di Pitstop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah beberapa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak.
Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal.

Rebound yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Untuk melaju kembali  tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan.

Sementara untuk penerbitsendiri  jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.

 Meng identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Mereka beruntung tema-tema yang up to date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku  yang berkaitan dengan virus dengan cepat.
Menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri  bagi penulis, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah.

 Penerbit Andi sudah mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat dapat mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.

Buku-buku pendidikan, juga kita tetap pertahankan produksinya, karena mereka  yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku dikonsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.

Keputusan-keputusan strategik sangat  mereka perlukan, mengingat ketidakpastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Mereka parkirkan  mesin-mesin hampir 50%, untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkan juga di kurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis.

Banyak hikmah penulis dapat. Penulis  harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya.

Media WA yang dikelola Om Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca. Kemudian diinterpretasi oleh pembaca.

Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga kita akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.

Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk kita mulai menulis, karena di dalam blog, tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan.

Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan bapak ibu sekalian, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan bapak ibu yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya.

Dengan sudut pandang ini, bapak ibu perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller.

Perlu bapak ibu ketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.
Penerbit Andi  pernah melakukan perencanaan matang, membuat buku yang best seller. Mereka memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Kami push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.

Tetapi Buku Laskar pelangi, saat awal terbit, penulis tidak menyangka akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan. Dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari mulut-kemulut, dari komunitas satu ke komunitas lain. Dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah dan terjadilah ledakan viral. Menjadikan buku tersebut best seller. Tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller.

Dengan berbagi pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat dikatakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini,  dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya di tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya.

Bapak ibu dapat mulai tulisan dengan tema yang bapak/ibu sukai dan betul-betul kita kuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di lingkungan teman.

Jika sudah Percaya Diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan ibu.

Penerbit bukan maha tahu, tetapi didasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu bapak ibu beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang bapak ibu angkat dalam tulisan ibu.

Tulislah rencana penulisan bapak ibu, dengan target market yang dituju, syukur-syukur bapak ibu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya.
Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.

Inilah meteri yang luar biasa sekali dari bapak Edi kali ini. Sebelum beliau menutup materi  dan dilanjutkan dengan tanya jawab, beliau ingin mengajak kita untuk tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan kita. Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan  dikirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi kita dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian.

Berikut adalah sesi tanya jawab yang bisa terangkum di sini.
Pertanyaan 1
Berapa lama proses untuk menerbitkan buku?
Bagaimana caranya untuk membuat buku jika sudah memiliki file yang akan dibukukan, haruskah diedit dan dicaver dahulu?
Jawaban 1
Proses Review 1 bulan, Proses Editing 1 Bulan, Proses Pra Produksi layotu cover adalah 1 bulan, PRoses produksi 1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit

Pertanyaan 2
Izin bertanya Pak, saya Ai S Dewi dari SMPN 1 Cibogo Subang, Berapa besar kemungkinan proposal buku kita diacc penerbit? Kalau diacc apakah pembiayaan dibantu penerbit? terima kasih
Jawaban 2
Perbulan kami menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15 persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun.

Pertanyaan 3
Maaf,pak saya mau tanya
Ntuk Judul Tema penulisan buku,itu ada ketentuannya,apa sesuka hati kita ,dan untuk membuat judul buku itu sendiri apakah ada kata kuncinya,maaf saya msih pemula,terimakasih.
Jawaban 3
Tidak apa"
oke, conten buku bebas ya, artinya bisa fiksi, non fiksi atau buku umum.

Pertanyaan 4
selamat malam Om Jay, Juga Narsum yang luar biasa, ijin tanya bpk I Nengah Suradnya dari Bali, cerita donk pak, gaimana langkah nyata yang telah bapak dan penerbit lakukan untuk mempermudah penerbitan buku-buku dari kalangan guru terutama penerbit pemula?
Jawaban 4
O ya bapak ibu, ke depan kami akan membuat apps untuk menuliskan proposal sehingga bapak ibu dapat menulikan lewat gadget perencanaan penulisan. Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak setiap bulannya.

Pertanyaan 5
Bagaimana sistematika penulisannya? (Bahrudin)
Jawaban 5
Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.

Pertanyaan 6
Mohon ijin bertanya Pak Edi:
Apakah penerbit Andi menerima permintaan untuk penerbitan modul pmbelajaran? Klo iya, persyaratannya apa saja ?
Jawaban 6
Kami menerima modul pembelajaran, dengan syarat sesuai dengan kurikulum.

Pertanyaan 7
Assalamualaikum, izin nanya pak edi apakah buku memoar bisa di terbitkan dipenerbit Andi?
Jawaban 7
Untuk saat ini kami belum bisa menerbitkan buku memoar

Pertanyaan 8
Selamat malam pak Edi,, untuk royalti atau bagi hasil untuk penulis bagaimana pak? terimakasih pak
Jawaban 8
 Royalty sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan setiap 6 bulan

Pertanyaan 9
Mohon ijin tanya lagi.
Kalau buku telah selesai cetak, apakah penulis dapat buku sampel hasiil cetakan ? (berapa)

Jawaban 9
Penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar.

Pertanyaan 10
Bapak Edi, izin bertanya : bagimana kita bisa tahu proposal kita itu diterima , atau tidaknya apakah ada pemberitahuan ?
Jawaban 10
Biasanya kami merespon Proposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan.

Pertanyaan 11
Mohon ijin bertanya lagi Pak Edi:
Untuk beberapa panerbit indie, kami sudah dapat sabagian info dari link nya tentang persyaratan naskah yang kita ajukan untuk diterbitkan (misal jumlah hal.ukuran kertas, biaya dll). Untuk penerbit Andi sementara kami belum dapat link nya (bisa sedikit Pak Edi kasih gambaran ato link nya). Terimakasih
Saya tertarik dan semangat menulis asal setelah selesai naskah , sudah ada yang siap mencetak/ menerbitkan , juga tentunya ada teman yang membantu mepromosikan
Jawaban 11
 Betul bapak/ibu kami akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit kami. Kami menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta, silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya untuk promosi.
 Kalau begitu,  mohon Pak @Edi S. Mulyanta  daftarkan saya

Pertanyaan 12
Sepertinya  saya pernah dengar Om Jay ada ide untuk mengajak teman – teman  bisa bincang – bincang/diskusi dengan para punggawa penerbit Andi via zoom (yang difasilitasi pihak penerbit Andi). Mudah mudahan bisa terwujud, karena Pak Edi sudah mempersilahkan. Mudah – mudahan  kalau bisa terlaksana, tentu kami ikut senang Pak.
Jawaban 12
Silahkan dapat bapak ibu kirimkan rencananya ke email kami untuk kami godog dengan team promosi, team webinar kami.
Silakan dimanfaatkan nanti saya akan antrikan ke jadwal zoom kami, semoga bisa terwujud.

Pertanyaan 13
Pak, boleh dituliskan atau dijelaskan sistematika proposalnya?
Pak Edi satu lagi pertanyaan ya , adakah  kiat biar proposal dan tulisan  kita tidak tertolak ,terima kasih.

Jawaban 13
Tingkat penolakan proposal sangat tinggi, nyaris mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya.

Pertanyaan 14
Apps proposal? Berarti bisa didownload?
Apps proposal kan baru mau dibuat ya Pak

Jawaban 14
Kanal e-book akan kami buka produksinya melalui Google Play/ Google Books sehingga semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin besar dengan outlet ebook
Rencana semoga bulan depan bisa terwujud, sehingga pemantauan penulisan bisa terjadwal. Karena kami memberikan waktu 3 semester untuk menyelesaikan bukunya. Setelah itu jika melewati deadline 3 semesteri, otomatis akan gugur proposalnya
Apps ini akan ada di play store sehingga dapat diinstal di HP bapak ibu, reminder-reminder tahap - tahap  penulisan buku akan diberikan di sini

Pertanyaan 15
oh gitu jadi penulis diberi waktu penyelesaian setelah proposal diterima  ya Pak , terima kasih Pak
Jawaban  15
Ya betul bu kami berikan waktu 3 semester, karena dari pengalaman kami , dari proposal menjadi buku rata-rata berkisar satu setengah tahun baru rampung. Hal inilah yang mendorong kami membua apps ini untuk memantau perkembangan penulisan buku. Ada buku dari proposal sampai jadi buku 7 tahun bu baru jadi buku.

Pertanyaan 16
Awalnya saya kira proposal dikirim kepenerbit  itu, buku sudah kita  jadi, ternyata malah baru proposal saja.
Jawaban 16
Kalau buku sudah jadi kami malah lebih senang bu, proposal ini memberikan kesempatan untuk berlatih mengikuti prosedur penulisan yang benar, sehingga dengan mengikuti alur proposal, penulis dapat dengan mudah nantinya dalam membuat sendiri alur bukunya. Apabila penulis sudah jadi bukunya penerbit akan lebih mudah mereviuw.

Pertanyaan 17
Jika bukunya sudah jadi, apakah masih perlu menggunakan proposal pak dalam pengiriman naskahnya?
Jawaban 17
Tidak perlu bapak silakan dikirimkan saja kalau begitu. Lewat email akan lebih praktis, apabila mengirim hard copy juga silakan asal tidak memberatkan penulis. Sebelum kirim e mail wa Pak Edi  dulu Email saya di edis.mulyanta@gmail.com

Pertanyaan 18
Mohon bertanya lagi Pak Edi :
Kalau untuk modul pembelajaran, dengan ukuran kertas A4, apakah jumlah halamannya bisa
kurang dari 125 hal (tidak saperti syarat untuk buku) ?

Jawaban 18
Bisa silakan saja, kami nanti biasanya akan melakukan setting perwajahan lagi
Pertanyaan 19
Ketika di kirim naskah buku yang sudah jadi, apakah cover, daftar isi, prancis buku, kata pengantar juga harus disertakan, sudah selesai dengan naskahnya?

Jawaban 19
Kirimkan saja judul, kata pengantar, prakata, daftar isi, isi buku, sinopsis, dan tentang penulis.

Pertanyaan 20
Mohon ijin tanya/usul.
Untuk detil persyaratan (ukuran kertas, jumlah halaman dll), Mohon bisa dibagi link nya kalau ada Pak Edi

Jawaban 20.
Kami menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman
Jadi untuk ukuran kertas A4 (yang biasanya untuk ukuran buku modul/LKS) tidak bisa ya Pak Edi ?
 SIlakan itu ukuran Minimal Ukuran minimal sejak tahun 2018 adalah A5, bapak ibu yang terbiasa menggunakan ukuran A4 silakan saja memasukkan,

inilah pesan dari bapak Edi sebelum mengakhiri pertemuan kali ini.."Terimakasih atas waktunya oom Jay dan bapak ibu sekalian, semoga tulisan bapak ibu bisa tampil di google play dan terjual secara daring di sana untuk langkah awal... terimakasih
Dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena di luar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keinginan tahuannya dari tulisan bapak ibu. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah perubahan jaman yang luar biasa."

Terimakasih juga Pak Edi,,sangat bermanfaat ilmunya...semoga bapak selalu diberi kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan..semoga bermanfaat..salam literasi...!

MENULIS, DARI ARTIKEL KE BUKU





Pada pertemuan ke-20 kuliah online WAG bersama Om Jay kali ini akan disampaikan materi tentang Menulis dari Artikel Menjadi Buku. Pemateri kali ini adalah M. Anwar Djaelani.

Ayah tiga anak ini, lahir di Pamekasan pada 23 April 1962. Menyelesaikan S2 Ilmu-ilmu Sosial di Universitas Airlangga (2003). Sejak SMA beliau aktif di organisasi sosial-keagamaan. Pernah aktif di Pelajar Islam Indonesia ( PII) tahun (1978-1980) dan Lembaga Dakwah Kampus Unair (1984-1987).Sekarang, pengurus di Perhimpunan KB-PII Jatim (2015-2020), DDII Jatim (2018-2023), MIUMI Jatim (2015-2020), serta di Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS).

Beliau Aktif menulis sejak 1996. Jejak artikelnya–antara lain- ada di Jawa Pos, Radar Surabaya, Surya, Malang Pos, dan Republika. Juga, di www.inpasonline.com, www.hidayatullah.com, www.kanigoro.com , www.islampos.com dan www.anwardjaelani.com.

Di antara buku karyanya adalah “Berdekat-dekat kepada yang Mahadekat” (2020), “Keluarga Sakinah Perindu Jannah” (2019), “Jejak Kisah Pengukir Sejarah” (2018), “50 Pendakwah Pengubah Sejarah” (2016), dan “Warnai Dunia dengan Menulis” (2012).Lalu, di buku antologi, karyanya ada di “Spirit 212, Cinta Ini Menyatukan Kita” (2017), “100 Tahun KH Abdullah Wasi’an, Kristolog Jago Dialog” (2017), dan “Bergiat Dakwah, Merajut Ukhuwah” (2016).











Beliau juga mengeditori sejumlah buku antara lain karya Dr. Adian Husaini dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.Di STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya, mengajarkan mata kuliah “Teknik Penulisan Karya Ilmiah” dan “Jurnalistik”. Aktivitas yang sama, juga dilakukannya di Pesantren eLKISI Mojokerto.Sejak 2009 aktif memberikan Pelatihan Kepenulisan, antara lain pernah di Unair, ITS, ITB, UNIKOM Bandung, UGM, UB, Universitas Muhammadiyah Malang, UNIDA Gontor, dan Unissula Semarang. Juga, di Pesantren Darunnajah Jakarta, Pesantren Hidayatullah – Depok, dan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Abbas – Klaten. Pun, di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Remaja Masjid Jogokariyan Yogyakarta, dan lain-lain. Silaturrahim dengan dia bisa lewat HP 082-330-15-8080 dan email anwar.djaelani@gmail.com.

Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin berlatih. Menulis adalah suatu keterampilan yang pencapaiannya karena berlatih dengan tekun.
Untuk rajin berlatih perlu adanya motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, motivasi bisa didapat dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

Semangat menulis yang tinggi akan dapat timbul jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bersemangatlah belajar menulis artikel, sehingga nantinya akan naik ke kelas menulis buku. Tetapi semua itu butuh pembiasaan.


Banyak membaca adalah modal utama penulis. Penulis yang baik adalah yang mempunyai modal membaca yang banyak.Dengan sering membaca seseorang akan memperoleh manfaat:
1. Mendapatkan pengetahuan / wawasan baru.
2. Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya.

3. Kaya dengan perbendaharaan kata.

Artikel adalah sebentuk karya tulis.Mari, maju dengan menulis. Bersemangatlah di saat menulis! Tentang “Niat dan Pembiasaan” Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?

Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.


Tema cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita.Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet. Tema tulisan akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya



Agar bisa dimuat di media, tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa..

Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, perlu kita cermati langkah-langkah menulis berikut ini :

a. Menentukan tema tulisan
b. Membuat outline (kerangka karangan).

Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.Untuk koran diperlukan 6000 karakter kurang lebih 15 paragraf.

Contoh Outline
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf


c. Membuat judul

Untuk judul yang baik, antara lain:

a) Mampu mencuri perhatian pembaca.

b) Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan.

c) Ringkas dan padat. Judul kurang lebih 4 kata, mengandung rima agar dibaca dan didengarnya enak.


Sebagai sarana berlatih, seringlah memperhatikan judul-judul artikel di berbagai media.perhatikanlah :
Pertama, tentang “Lead Penggoda”. Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”.

Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis. Gaya lead terdiri dari tiga yang direkomendasikan yaitu :

1. Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
gaya ini adalah memancing minat pembaca dengan gaya bertanya.

Contoh :
Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

2. Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)

Lead gaya kedua yaitu dengan cara menulis kutipan yang sangat menggugah yang mempunyai benang merah dengan visi tulisan kita
contoh

Contoh :
“If you think strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God”

(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).



3. Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):
Lead yang ketiga yaitu narasi deskriptif yang berfungsi menjembatani antara isi dengan judul.

Contoh :
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.



Sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca artikel karya orang lain. Secara umum artikel ada tiga bagian:
a. Pendahuluan

Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan.

b. isi : argumentatif dengan alasan dan opini yang kuat

Di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular

c. Penutup

Usahakan untuk membuat “Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas.Kesimpulan bersifat wajib dan ditandai dengan kata pamit yang menandakan tulisan kita akan berakhir sedangkan saran bersifat sunat. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
contoh penutup:
Penutup:
Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

Panjang Artikel

Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.


Dari Artikel ke Buku

Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.Langkah-langkah menulis artikel menjadi bukau:
a. Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.
Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
Buatlah Daftar Isi.
Mulailah menulis.
b. Kedua, kala menghimpun artikel menjadi buku.Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis.

Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah:

a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud.

b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
contoh artikel:



Menulis Resensi Buku

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
* Tulislah identitas buku
* Apa isi ringkas buku?
* Apakah penulis memiliki kompetensi?
Dengan banyak membaca karya orang lain baik membaca artikel ataupun resensi buku kita akan menjadi lebih mudah dalam mengasah menulis buku.





Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

ü Apakah buku itu didukung referensi memadai?

ü Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

ü Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?

ü Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

ü Tepatkah momentum kehadirannya?

ü Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?



Setelah menyimak perkuliahan malam ini dapat disimpukan sebagai berikut:

1. Menulis itu suatu keterampilan berbahasa yang memerlukan latihan yang kontinue dan berkesinambungan.

2. Menulis artikel atau pun resensi modal utamanya adalah membaca. Semakin sering dan banyak membaca , maka semakin besar pula modal kita untuk menulis.

3. Untuk membuat sebuah tulisan yang baik harus mengikuti langkah-langkah diantaranya: menentukan tema yang menarik, membuat outline atau kerangka, mencari data yang akurat, mengembangkan kerangka dengan perbendaharaan kata yang menarik.

4. Syarat artikel yang baik adalah mempunyai judul yang menarik dan lead yang membuat penasaran pembaca.

5. Resensi adalah memberikan informasi mengenai suatu buku berdasarkan kelayakannya disertai kelebihan dan kekurangan buku.Ttentunya harus obyektif bukan karena suka atau tidaknya.

6. Lead itu bisa bersumber dari pertanyaan, kutipan ataupun narasi deskriptif.

7. Jika kita mengutip dari karya orang lain harus mencantumkan sumber kutipan untuk menjunjung etika kepenulisan.



Berikut sesi tanya jawab yang bisa terangkum :



Pertanyaan 1

Tayangan hasil latihan:
contoh outline:
1. Tema: Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
- Pembelajaran bagi siswa (1 paragraf)
- Pengaruh pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)
- Model Pembelajaran yang dilaksanakan ( 1 paragraf)
- Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)
- Manfaat PJJ masa pandemi ( 2 paragraf)
-Kendala yang dihadapi (2 paragraf)
- Alternatif yang dilakukan ( 1 paragraf)
- Kesimpulan

Jawaban pertanyaan 1
tanggapan: cukup bagus

Pertanyaan 2
Assalamualaikum wr.wb
Andy Muhtadin Beltim-Babel
Outline
Judul berkurban di tengah pandemi
1.covid19 di masa new normal
2.pemberlakuan prorokol kesehatan dalam ibadah hari besar
3.idul adha di tengah covid
4.ibadah haji peristiwa nabi ibrahim
5.berkurban di tengah pandemi
6.strategi berkurban di tengah pandemi
7.kesimpulan



Jawaban pertanyaan 2
Tanggapan: cukup bagus disarankan pakai jumlah paragraf



Pertanyaan 3
Lucia W
Pembelajaran di Tengah Pandemi

1. Pamdemi covid-19 yang masih meraja lela
2. Persiapan Pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
3. Program pembelajaran di tengah pandemi
4. Teknik pelaksanaan ditengah pandemi
5. Kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi
6. Kesimpulan

Jawaban pertanyaan 4
Disarankan dengan perkiraan paragraf

Pertanyaaan 5

SRI BUDI HANDAYANI- Guru SMAN 1 Gresik

PPDB di Tengah Pandemi Covid-19
• Pandemi Covid-19 (1 paragraf)
• PPDB 2019 (2 paragraf)
• Perbedaan PPDB 2019 dan PPDB 2020 (3 paragraf)
• Dampak Pandemi Covid-19 di PPDB 2020 (2 paragraf)
* Masalah PPDB 2020 (3 paragraf)
• Pandangan tentang kebijakan PPDB 2020 di tengah pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan ,solusi alternatif (1 paragraf)

Jawaban pertanyaan 5

Lanjutkan


Pertanyaan 6
Suprapti -SMP N 1 Ciater Subang
Judul : Produktif di Masa Pandemi
1. Apa itu pandemi (1 paragraf)
2.Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
3.Dampak Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
4.Usaha produktif yang dapat dilakukan (4 paragraf)
5. Penutup (1 paragraf)

Jawaban pertanyaan 6
Lanjutkan

Pertanyaan 7

1. Pak Anwar Djaelani, saya mau bertanya :
1) Untuk membuat artikel yang menarik dan dimuat di media cetak, bpk butuh waktu berproses berapa lama ya Pak
2) Kapan waktu khusus Bpk Anwar untuk menulis artikel / buku



Jawaban pertanyaan 7
1). Variatif. Ada sehari, ada dua hari (artinya, juga sambil melakukan pekerjaan lain)
2). Secara umum, di malam hari. Jika diperlukan segera, bisa mengambil waktu selain itu. Usahakan menulis setiap hari

2. Apakah bedanya Tema dan Ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf ?


Pertanyaan 8

Aidil fitriani Tenggarong Kaltim

Pertanyaan tentang gaya lead 1. Bagaimana jika pertanyaan langsung pada kalimat pertama?


Jawaban pertanyaan 8:

Sangat bisa. 😊

Contoh:

Sukses Menulis Via Kelas Online



Bisakah kelas belajar online mengantar pesertanya cakap menulis? Pertanyaan ini mengemuka, karena fakta bahwa di sekitar kita banyak diselenggarakan Kelas Belajar Menulis Online



Pertanyaan 9

Saya Husnul Hafifah dr Bondowoso

Di media massa baik on line ataupun cetak ada berbagai genre tulisan.

Saya belum paham tentang titik perbedaan antara artikel opini, essay, kolom dan feature. Mohon penjelasannya. Trima kasih

Jawaban pertanyaan 9

Artikel opini adalah artikel yang diuraikan oleh penulis berdasarkan pendapat penulis.

kolom: tulisan yang gayanya tidak mengikat dan biasanya ditulis oleh yang sudah terkenal.

feature: berita yang ditulis secara panjang lebar dengan gaya sastra.



Pertanyaan 10

Kalau artikel dijadikan sebuah buku, apakah tema nya harus1 macam? Ataukah bisa beberapa tema dijadikan beberapa bab yang terpisah? Terimakasih - Suprapti-SMP N 1 Ciater-Subang



Jawaban pertanyaan 10:

Keduanya bisa. Lebih bagus yang pilihan pertama

Pertanyaan 11

Bahrudin dari Rembang

Bagaimana teknik mengedit bagian artikel yang akan dijadikan buku? Mohon diberi contoh, terima kasih.

Jawaban pertanyaan 11:

diting adalah pekerjaan penting.

Jangan pernah melepas tulisan tanpa melewati swasunting.

Editlah, apakah ada penulisan yang sesuai kaidah. Adakah yang salah cetak. Adakah kalimat / paragraf yang tak mudah dimengerti. Apakah hubungan antarkalimat/paragraf koheren?



Pertanyaan 12

Syarat lain apa artikel yg dapat dimuat di media massa

Jawaban pertanyaan 12

Ditulis oleh orang yang punya otoritas. Misal, guru menulis tema pendidikan.

Pesan :

Tiga M yaitu Mulai.... Mulai....Mulai

Sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah!


Terimakasih Bapak Anwar...atas ilmunya, sangat bermanfaat. Dan semoga bapak diberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan selalu....salam literasi...!

Kamis, 16 Juli 2020

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT ANDI





Bisa menerbitkan buku dari kegiatan menulis adalah hal yang luar biasa. Dan saya yakin itu adalah impian setiap penulis. Penulis dengan penerbit adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Pada pertemuan ke-16 kuliah online WAG yang di komandani Om Jay kali membahas tentang bagaimana menerbitkan Buku di Penerbit Andi. Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Edi S Mulyana. 

Banyak dampak yang ditimbulkan akibat covid-19 yang melanda dunia kali ini. Dampak ini dialami di semua bidang. Salah satunya adalah di dunia penerbitan. Dunia penerbitan saat ini, menghadapi sesuatu permasalahan yang hampir sama dengan bapak ibu sekalian, akibat dari pandemi yang belum ada kepastian kapan berakhirnya. 

Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD (ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan. 

Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas. 

Pandemi ini betul-betul meluluh lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan. 

Pada bulan Januari -Februari 2020, omzet Toko buku masih sangat normal, dan tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga. 

Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai, dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan. 

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. 

Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku. 

Setelah 3 bulan parkir di Pitstop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah beberapa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak. 

Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal. 

Rebound yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti. 

Untuk melaju kembali tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan. 

Sementara untuk penerbitsendiri jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini. 

Meng identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Mereka beruntung tema-tema yang up to date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat. 

Menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri bagi penulis, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. 

Penerbit Andi sudah mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat dapat mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik. 

Buku-buku pendidikan, juga kita tetap pertahankan produksinya, karena mereka yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku dikonsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya. 

Keputusan-keputusan strategik sangat mereka perlukan, mengingat ketidakpastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Mereka parkirkan mesin-mesin hampir 50%, untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkan juga di kurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis. 

Banyak hikmah penulis dapat. Penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu. 

Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya. 

Media WA yang dikelola oom Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca, diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita. 

Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga kita akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan. 

Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk kita mulai menulis, karena di dalam blog, tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan. 

Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan bapak ibu sekalian, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan bapak ibu yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya. 

Dengan sudut pandang ini, bapak ibu perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller. 

Perlu bapak ibu ketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing. 

Penerbit Andi pernah melakukan perencanaan matang, membuat buku yang best seller. Mereka memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Kami push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan. 

Tetapi Buku Laskar pelangi, saat awal terbit, penulis tidak menyangka akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan. Dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari mulut-kemulut, dari komunitas satu ke komunitas lain. Dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah dan terjadilah ledakan viral. Menjadikan buku tersebut best seller. Tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller. 

Dengan berbagi pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat dikatakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini, dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya di tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya. 

Bapak ibu dapat mulai tulisan dengan tema yang bapak/ibu sukai dan betul-betul kita kuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di lingkungan teman. 

Jika sudah Percaya Diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan ibu. 

Penerbit bukan maha tahu, tetapi didasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu bapak ibu beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang bapak ibu angkat dalam tulisan ibu. 

Tulislah rencana penulisan bapak ibu, dengan target market yang dituju, syukur-syukur bapak ibu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya. 

Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya. Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya. 

Inilah meteri yang luar biasa sekali dari bapak Edi kali ini. Sebelum beliau menutup materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab, beliau ingin mengajak kita untuk tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan kita. Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan dikirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi kita dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian. 

Berikut adalah sesi tanya jawab yang bisa terangkum di sini. 

Pertanyaan 1 

Berapa lama proses untuk menerbitkan buku? 

Bagaimana caranya untuk membuat buku jika sudah memiliki file yang akan dibukukan, haruskah diedit dan dicaver dahulu? 

Jawaban 1 

Proses Review 1 bulan, Proses Editing 1 Bulan, Proses Pra Produksi layotu cover adalah 1 bulan, PRoses produksi 1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit 

Pertanyaan 2 

Izin bertanya Pak, saya Ai S Dewi dari SMPN 1 Cibogo Subang, Berapa besar kemungkinan proposal buku kita diacc penerbit? Kalau diacc apakah pembiayaan dibantu penerbit? terima kasih 

Jawaban 2 

Perbulan kami menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15 persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun. 

Pertanyaan 3 

Maaf,pak sy mau tanya 

Ntuk Judul Tema penulisan buku,itu ada ketentuannya,apa sesuka hati kita ,dan untuk membuat judul buku itu sendiri apakah ada kata kuncinya,maaf saya msih pemula,terimakasih. 

Jawaban 3 

Tdk apa" 

oke, conten buku bebas ya, artinya bisa fiksi, non fiksi atau buku umum. 

Pertanyaan 4 

selamat malam Om Jay, Juga Narsum yang luar biasa, ijin tanya bpk I Nengah Suradnya dari Bali, cerita donk pak, gaimana langkah nyata yang telah bapak dan penerbit lakukan untuk mempermudah penerbitan buku-buku dari kalangan guru terutama penerbit pemula? 

Jawaban 4 

O ya bapak ibu, ke depan kami akan membuat apps untuk menuliskan proposal sehingga bapak ibu dapat menulikan lewat gadget perencanaan penulisan. Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak setiap bulannya. 

Pertanyaan 5 

Bagaimana sistematika penulisannya? (Bahrudin) 

Jawaban 5 

Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya. 

Pertanyaan 6 

Mohon ijin bertanya Pak Edi: 

Apakah penerbit Andi menerima permintaan untuk penerbitan modul pmbelajaran? Klo iya, persyaratannya apa saja ? 

Jawaban 6 

Kami menerima modul pembelajaran, dengan syarat sesuai dengan kurikulum. 

Pertanyaan 7 

Assalamualaikum, izin nanya pak edi apakah buku memoar bisa di terbitkan dipenerbit Andi? 

Jawaban 7 

Untuk saat ini kami belum bisa menerbitkan buku memoar 

Pertanyaan 8 

Selamat malam pak Edi,, untuk royalti atau bagi hasil untuk penulis bagaimana pak? terimakasih pak 

Jawaban 8 

Royalty sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan setiap 6 bulan 

Pertanyaan 9 

Mohon ijin tanya lagi. 

Kalau buku telah selesai cetak, apakah penulis dapat buku sampel hasiil cetakan ? (berapa) 



Jawaban 9 

Penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar. 

Pertanyaan 10 

Bapak Edi, izin bertanya : bagimana kita bisa tahu proposal kita itu diterima , atau tidaknya apakah ada pemberitahuan ? 

Jawaban 10 

Biasanya kami merespon Proposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan. 

Pertanyaan 11 

Mohon ijin bertanya lagi Pak Edi: 

Untuk beberapa panerbit indie, kami sudah dapat sabagian info dari link nya tentang persyaratan naskah yang kita ajukan untuk diterbitkan (misal jumlah hal.ukuran kertas, biaya dll). Untuk penerbit Andi sementara kami belum dapat link nya (bisa sedikit Pak Edi kasih gambaran ato link nya). Terimakasih 

Saya tertarik dan semangat menulis asal setelah selesai naskah , sudah ada yang siap mencetak/ menerbitkan , juga tentunya ada teman yang membantu mepromosikan 

Jawaban 11 

Betul bapak/ibu kami akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit kami. Kami menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta, silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya untuk promosi. 

Kalau begitu, mohon Pak @Edi S. Mulyanta daftarkan saya 

Pertanyaan 12 

Sepertinya saya pernah dengar Om Jay ada ide untuk mengajak teman – teman bisa bincang – bincang/diskusi dengan para punggawa penerbit Andi via zoom (yang difasilitasi pihak penerbit Andi). Mudah mudahan bisa terwujud, karena Pak Edi sudah mempersilahkan. Mudah – mudahan kalau bisa terlaksana, tentu kami ikut senang Pak. 

Jawaban 12 

Silahkan dapat bapak ibu kirimkan rencananya ke email kami untuk kami godog dengan team promosi, team webinar kami. 

Silakan dimanfaatkan nanti saya akan antrikan ke jadwal zoom kami, semoga bisa terwujud. 

Pertanyaan 13 

Pak, boleh dituliskan atau dijelaskan sistematika proposalnya? 

Pak Edi satu lagi pertanyaan ya , adakah kiat biar proposal dan tulisan kita tidak tertolak ,terima kasih. 



Jawaban 13 

Tingkat penolakan proposal sangat tinggi, nyaris mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya. 

Pertanyaan 14 

Apps proposal? Berarti bisa didownload? 

Apps proposal kan baru mau dibuat ya Pak 



Jawaban 14 

Kanal e-book akan kami buka produksinya melalui Google Play/ Google Books sehingga semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin besar dengan outlet ebook 

Rencana semoga bulan depan bisa terwujud, sehingga pemantauan penulisan bisa terjadwal. Karena kami memberikan waktu 3 semester untuk menyelesaikan bukunya. Setelah itu jika melewati deadline 3 semesteri, otomatis akan gugur proposalnya 

Apps ini akan ada di play store sehingga dapat diinstal di HP bapak ibu, reminder-reminder tahap - tahap penulisan buku akan diberikan di sini 

Pertanyaan 15 

oh gitu jadi penulis diberi waktu penyelesaian setelah proposal diterima ya Pak , terima kasih Pak 

Jawaban 15 

Ya betul bu kami berikan waktu 3 semester, karena dari pengalaman kami , dari proposal menjadi buku rata-rata berkisar satu setengah tahun baru rampung. Hal inilah yang mendorong kami membua apps ini untuk memantau perkembangan penulisan buku. Ada buku dari proposal sampai jadi buku 7 tahun bu baru jadi buku. 

Pertanyaan 16 

Awalnya saya kira proposal dikirim kepenerbit itu, buku sudah kita jadi, ternyata malah baru proposal saja. 

Jawaban 16 

Kalau buku sudah jadi kami malah lebih senang bu, proposal ini memberikan kesempatan untuk berlatih mengikuti prosedur penulisan yang benar, sehingga dengan mengikuti alur proposal, penulis dapat dengan mudah nantinya dalam membuat sendiri alur bukunya. Apabila penulis sudah jadi bukunya penerbit akan lebih mudah mereviu. 

Pertanyaan 17 

Jika bukunya sudah jadi, apakah masih perlu menggunakan proposal pak dalam pengiriman naskahnya? 

Jawaban 17 

Tidak perlu bapak silakan dikirimkan saja kalau begitu. Lewat email akan lebih praktis, apabila mengirm hard copy juga silakan asal tidak memberatkan penulis. Sebelum kirim e mail wa Pak Edi dulu Email saya di edis.mulyanta@gmail.com

Pertanyaan 18 

Mohon bertanya lagi Pak Edi : 

Kalau untuk modul pembelajaran, dengan ukuran kertas A4, apakah jumlah halamannya bisa 

kurang dari 125 hal (tidak saperti syarat untuk buku) ? 



Jawaban 18 

Bisa silakan saja, kami nanti biasanya akan melakukan setting perwajahan lagi 

Pertanyaan 19 

Ketika di kirim naskah buku yang sudah jadi, apakah cover, daftar isi, prancis buku, kata pengantar juga harus disertakan, sudah selesai dengan naskahnya? 



Jawaban 19 

Kirimkan saja judul, kata pengantar, prakata, daftar isi, isi buku, sinopsis, dan tentang penulis. 



Pertanyaan 20 

Mohon ijin tanya/usul. 

Untuk detil persyaratan (ukuran kertas, jumlah halaman dll), Mohon bisa dibagi link nya kalau ada Pak Edi 



Jawaban 20. 

Kami menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman 

Jadi untuk ukuran kertas A4 (yang biasanya untuk ukuran buku modul/LKS) tidak bisa ya Pak Edi ? 

SIlakan itu ukuran Minimal Ukuran minimal sejak tahun 2018 adalah A5, bapak ibu yang terbiasa menggunakan ukuran A4 silakan saja memasukkan, 



Terimakasih atas waktunya oom Jay dan bapak ibu sekalian, semoga tulisan bapak ibu bisa tampil di google play dan terjual secara daring di sana untuk langkah awal... terimakasih 

Dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena di luar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keinginan tahuannya dari tulisan bapak ibu. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah perubahan jaman yang luar baiasa.