Selasa, 21 Juli 2020

MENULIS, DARI ARTIKEL KE BUKU





Pada pertemuan ke-20 kuliah online WAG bersama Om Jay kali ini akan disampaikan materi tentang Menulis dari Artikel Menjadi Buku. Pemateri kali ini adalah M. Anwar Djaelani.

Ayah tiga anak ini, lahir di Pamekasan pada 23 April 1962. Menyelesaikan S2 Ilmu-ilmu Sosial di Universitas Airlangga (2003). Sejak SMA beliau aktif di organisasi sosial-keagamaan. Pernah aktif di Pelajar Islam Indonesia ( PII) tahun (1978-1980) dan Lembaga Dakwah Kampus Unair (1984-1987).Sekarang, pengurus di Perhimpunan KB-PII Jatim (2015-2020), DDII Jatim (2018-2023), MIUMI Jatim (2015-2020), serta di Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS).

Beliau Aktif menulis sejak 1996. Jejak artikelnya–antara lain- ada di Jawa Pos, Radar Surabaya, Surya, Malang Pos, dan Republika. Juga, di www.inpasonline.com, www.hidayatullah.com, www.kanigoro.com , www.islampos.com dan www.anwardjaelani.com.

Di antara buku karyanya adalah “Berdekat-dekat kepada yang Mahadekat” (2020), “Keluarga Sakinah Perindu Jannah” (2019), “Jejak Kisah Pengukir Sejarah” (2018), “50 Pendakwah Pengubah Sejarah” (2016), dan “Warnai Dunia dengan Menulis” (2012).Lalu, di buku antologi, karyanya ada di “Spirit 212, Cinta Ini Menyatukan Kita” (2017), “100 Tahun KH Abdullah Wasi’an, Kristolog Jago Dialog” (2017), dan “Bergiat Dakwah, Merajut Ukhuwah” (2016).











Beliau juga mengeditori sejumlah buku antara lain karya Dr. Adian Husaini dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.Di STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya, mengajarkan mata kuliah “Teknik Penulisan Karya Ilmiah” dan “Jurnalistik”. Aktivitas yang sama, juga dilakukannya di Pesantren eLKISI Mojokerto.Sejak 2009 aktif memberikan Pelatihan Kepenulisan, antara lain pernah di Unair, ITS, ITB, UNIKOM Bandung, UGM, UB, Universitas Muhammadiyah Malang, UNIDA Gontor, dan Unissula Semarang. Juga, di Pesantren Darunnajah Jakarta, Pesantren Hidayatullah – Depok, dan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Abbas – Klaten. Pun, di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Remaja Masjid Jogokariyan Yogyakarta, dan lain-lain. Silaturrahim dengan dia bisa lewat HP 082-330-15-8080 dan email anwar.djaelani@gmail.com.

Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin berlatih. Menulis adalah suatu keterampilan yang pencapaiannya karena berlatih dengan tekun.
Untuk rajin berlatih perlu adanya motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, motivasi bisa didapat dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

Semangat menulis yang tinggi akan dapat timbul jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bersemangatlah belajar menulis artikel, sehingga nantinya akan naik ke kelas menulis buku. Tetapi semua itu butuh pembiasaan.


Banyak membaca adalah modal utama penulis. Penulis yang baik adalah yang mempunyai modal membaca yang banyak.Dengan sering membaca seseorang akan memperoleh manfaat:
1. Mendapatkan pengetahuan / wawasan baru.
2. Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya.

3. Kaya dengan perbendaharaan kata.

Artikel adalah sebentuk karya tulis.Mari, maju dengan menulis. Bersemangatlah di saat menulis! Tentang “Niat dan Pembiasaan” Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?

Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.


Tema cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita.Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet. Tema tulisan akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya



Agar bisa dimuat di media, tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa..

Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, perlu kita cermati langkah-langkah menulis berikut ini :

a. Menentukan tema tulisan
b. Membuat outline (kerangka karangan).

Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.Untuk koran diperlukan 6000 karakter kurang lebih 15 paragraf.

Contoh Outline
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf


c. Membuat judul

Untuk judul yang baik, antara lain:

a) Mampu mencuri perhatian pembaca.

b) Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan.

c) Ringkas dan padat. Judul kurang lebih 4 kata, mengandung rima agar dibaca dan didengarnya enak.


Sebagai sarana berlatih, seringlah memperhatikan judul-judul artikel di berbagai media.perhatikanlah :
Pertama, tentang “Lead Penggoda”. Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”.

Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis. Gaya lead terdiri dari tiga yang direkomendasikan yaitu :

1. Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
gaya ini adalah memancing minat pembaca dengan gaya bertanya.

Contoh :
Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

2. Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)

Lead gaya kedua yaitu dengan cara menulis kutipan yang sangat menggugah yang mempunyai benang merah dengan visi tulisan kita
contoh

Contoh :
“If you think strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God”

(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).



3. Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):
Lead yang ketiga yaitu narasi deskriptif yang berfungsi menjembatani antara isi dengan judul.

Contoh :
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.



Sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca artikel karya orang lain. Secara umum artikel ada tiga bagian:
a. Pendahuluan

Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan.

b. isi : argumentatif dengan alasan dan opini yang kuat

Di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular

c. Penutup

Usahakan untuk membuat “Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas.Kesimpulan bersifat wajib dan ditandai dengan kata pamit yang menandakan tulisan kita akan berakhir sedangkan saran bersifat sunat. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
contoh penutup:
Penutup:
Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

Panjang Artikel

Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.


Dari Artikel ke Buku

Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.Langkah-langkah menulis artikel menjadi bukau:
a. Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.
Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
Buatlah Daftar Isi.
Mulailah menulis.
b. Kedua, kala menghimpun artikel menjadi buku.Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis.

Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah:

a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud.

b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
contoh artikel:



Menulis Resensi Buku

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
* Tulislah identitas buku
* Apa isi ringkas buku?
* Apakah penulis memiliki kompetensi?
Dengan banyak membaca karya orang lain baik membaca artikel ataupun resensi buku kita akan menjadi lebih mudah dalam mengasah menulis buku.





Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

ü Apakah buku itu didukung referensi memadai?

ü Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

ü Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?

ü Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

ü Tepatkah momentum kehadirannya?

ü Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?



Setelah menyimak perkuliahan malam ini dapat disimpukan sebagai berikut:

1. Menulis itu suatu keterampilan berbahasa yang memerlukan latihan yang kontinue dan berkesinambungan.

2. Menulis artikel atau pun resensi modal utamanya adalah membaca. Semakin sering dan banyak membaca , maka semakin besar pula modal kita untuk menulis.

3. Untuk membuat sebuah tulisan yang baik harus mengikuti langkah-langkah diantaranya: menentukan tema yang menarik, membuat outline atau kerangka, mencari data yang akurat, mengembangkan kerangka dengan perbendaharaan kata yang menarik.

4. Syarat artikel yang baik adalah mempunyai judul yang menarik dan lead yang membuat penasaran pembaca.

5. Resensi adalah memberikan informasi mengenai suatu buku berdasarkan kelayakannya disertai kelebihan dan kekurangan buku.Ttentunya harus obyektif bukan karena suka atau tidaknya.

6. Lead itu bisa bersumber dari pertanyaan, kutipan ataupun narasi deskriptif.

7. Jika kita mengutip dari karya orang lain harus mencantumkan sumber kutipan untuk menjunjung etika kepenulisan.



Berikut sesi tanya jawab yang bisa terangkum :



Pertanyaan 1

Tayangan hasil latihan:
contoh outline:
1. Tema: Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi
- Pembelajaran bagi siswa (1 paragraf)
- Pengaruh pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)
- Model Pembelajaran yang dilaksanakan ( 1 paragraf)
- Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)
- Manfaat PJJ masa pandemi ( 2 paragraf)
-Kendala yang dihadapi (2 paragraf)
- Alternatif yang dilakukan ( 1 paragraf)
- Kesimpulan

Jawaban pertanyaan 1
tanggapan: cukup bagus

Pertanyaan 2
Assalamualaikum wr.wb
Andy Muhtadin Beltim-Babel
Outline
Judul berkurban di tengah pandemi
1.covid19 di masa new normal
2.pemberlakuan prorokol kesehatan dalam ibadah hari besar
3.idul adha di tengah covid
4.ibadah haji peristiwa nabi ibrahim
5.berkurban di tengah pandemi
6.strategi berkurban di tengah pandemi
7.kesimpulan



Jawaban pertanyaan 2
Tanggapan: cukup bagus disarankan pakai jumlah paragraf



Pertanyaan 3
Lucia W
Pembelajaran di Tengah Pandemi

1. Pamdemi covid-19 yang masih meraja lela
2. Persiapan Pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
3. Program pembelajaran di tengah pandemi
4. Teknik pelaksanaan ditengah pandemi
5. Kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi
6. Kesimpulan

Jawaban pertanyaan 4
Disarankan dengan perkiraan paragraf

Pertanyaaan 5

SRI BUDI HANDAYANI- Guru SMAN 1 Gresik

PPDB di Tengah Pandemi Covid-19
• Pandemi Covid-19 (1 paragraf)
• PPDB 2019 (2 paragraf)
• Perbedaan PPDB 2019 dan PPDB 2020 (3 paragraf)
• Dampak Pandemi Covid-19 di PPDB 2020 (2 paragraf)
* Masalah PPDB 2020 (3 paragraf)
• Pandangan tentang kebijakan PPDB 2020 di tengah pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan ,solusi alternatif (1 paragraf)

Jawaban pertanyaan 5

Lanjutkan


Pertanyaan 6
Suprapti -SMP N 1 Ciater Subang
Judul : Produktif di Masa Pandemi
1. Apa itu pandemi (1 paragraf)
2.Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
3.Dampak Pandemi Covid -19 (3 paragraf)
4.Usaha produktif yang dapat dilakukan (4 paragraf)
5. Penutup (1 paragraf)

Jawaban pertanyaan 6
Lanjutkan

Pertanyaan 7

1. Pak Anwar Djaelani, saya mau bertanya :
1) Untuk membuat artikel yang menarik dan dimuat di media cetak, bpk butuh waktu berproses berapa lama ya Pak
2) Kapan waktu khusus Bpk Anwar untuk menulis artikel / buku



Jawaban pertanyaan 7
1). Variatif. Ada sehari, ada dua hari (artinya, juga sambil melakukan pekerjaan lain)
2). Secara umum, di malam hari. Jika diperlukan segera, bisa mengambil waktu selain itu. Usahakan menulis setiap hari

2. Apakah bedanya Tema dan Ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf ?


Pertanyaan 8

Aidil fitriani Tenggarong Kaltim

Pertanyaan tentang gaya lead 1. Bagaimana jika pertanyaan langsung pada kalimat pertama?


Jawaban pertanyaan 8:

Sangat bisa. 😊

Contoh:

Sukses Menulis Via Kelas Online



Bisakah kelas belajar online mengantar pesertanya cakap menulis? Pertanyaan ini mengemuka, karena fakta bahwa di sekitar kita banyak diselenggarakan Kelas Belajar Menulis Online



Pertanyaan 9

Saya Husnul Hafifah dr Bondowoso

Di media massa baik on line ataupun cetak ada berbagai genre tulisan.

Saya belum paham tentang titik perbedaan antara artikel opini, essay, kolom dan feature. Mohon penjelasannya. Trima kasih

Jawaban pertanyaan 9

Artikel opini adalah artikel yang diuraikan oleh penulis berdasarkan pendapat penulis.

kolom: tulisan yang gayanya tidak mengikat dan biasanya ditulis oleh yang sudah terkenal.

feature: berita yang ditulis secara panjang lebar dengan gaya sastra.



Pertanyaan 10

Kalau artikel dijadikan sebuah buku, apakah tema nya harus1 macam? Ataukah bisa beberapa tema dijadikan beberapa bab yang terpisah? Terimakasih - Suprapti-SMP N 1 Ciater-Subang



Jawaban pertanyaan 10:

Keduanya bisa. Lebih bagus yang pilihan pertama

Pertanyaan 11

Bahrudin dari Rembang

Bagaimana teknik mengedit bagian artikel yang akan dijadikan buku? Mohon diberi contoh, terima kasih.

Jawaban pertanyaan 11:

diting adalah pekerjaan penting.

Jangan pernah melepas tulisan tanpa melewati swasunting.

Editlah, apakah ada penulisan yang sesuai kaidah. Adakah yang salah cetak. Adakah kalimat / paragraf yang tak mudah dimengerti. Apakah hubungan antarkalimat/paragraf koheren?



Pertanyaan 12

Syarat lain apa artikel yg dapat dimuat di media massa

Jawaban pertanyaan 12

Ditulis oleh orang yang punya otoritas. Misal, guru menulis tema pendidikan.

Pesan :

Tiga M yaitu Mulai.... Mulai....Mulai

Sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah!


Terimakasih Bapak Anwar...atas ilmunya, sangat bermanfaat. Dan semoga bapak diberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan selalu....salam literasi...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar