Senin, 15 Juni 2020

PENGALAMAN DI PELOSOK NEGERI TERCINTA…


Belajar Menulis Gelombang  11

Pertemuan ke – 5        : Senin,  8 Juni 2020
Waktu                              : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                          : Bpk Agung Pardini
Topic                                 : Berbagai Pengalaman Menerbitkan Buku
Peresume                         : Tri Tusiyani, S.Pd
                                                (zaniekwik2@gmail.com)
  


Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Kemudian pada tahun 2001-2008,  beliau mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM. Beliau adalah Bapak Agung Pardini, atau lebih dikenal dengan Guru Agung pemateri ke -5 Dikalt menulis bersama Om Jay ini.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.

Berdasarkan pengalaman beliau bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Mereka  terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana diantaranya adalah :
  1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
  2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
  3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
  4. Ejaan yang (belum) disempurnakan.

 Untuk mengatasi tantangan – tantangan tersebut  salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Ada beberapa ragam jenis kegiatan pendampingan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.
Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya. Dan inilah contoh beberapa buku yang dihasilkan dari pendampingan




Buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.





Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku “ Temani Aku Meniup Mimpi” di atas.


  

Ini adalah buku - buku dengan genre yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok.

Dua buku ini bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.

Ada yang di kepulauan
Ada yang di hutan dan pegunungan
Dan ada yang di pelosok kampung




Nah kalau yang ini adalah buku yang ditulis beliau bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.
Rencana awalnya ini mau kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah.

Hampir  semua buku-buku yang terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng. Menulis sendiri saja banyak kendala. Apalagi menulis bareng – bareng. Tentu saja lebih bervariasi cara dan kendalanya. Maka beliau bersama tim punya cara yang unik dalam mengajar menulis buku. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.

Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama di siang hari. Modelnya bisa macam-macam.  Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.

Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tadi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi melalui apel pagi yang bertujuan untuk refleksi dan evaluasi. Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif  juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru.

Beliau sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri
Melalui jurnal ini,  para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling.

Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.
Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.
Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak membaca.
Dengan banyak membaca akan melatih kepekaan literasi mereka
Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.

Buku-buku tersebut tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.

Ahamdulillah buku-buku tersebut dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain..

Semoga pengalaman Guru Agung dapat senantiasa menginspirasi kita dalam belajar menulis…kita seharusnya lebih bersyukur, jangan gampang menyerah begitu saja.Karena di sana, teman – teman di pelosok negeri kita tercinta ternyata masih banyak yang sarana prasarananya belum memadai,,tetapi mereka pantang menyerah untuk menjadi seorang penulis yang sukses…

Terimakasih bapak Agung…Sehat dan sukses selalu..

Salam literasi dari sudut kota gudeg….! Semangat dan sukses selalu untuk semuanya…aku bisa, anda bisa..semuanya bisa…

Minggu, 14 Juni 2020

PERJALANAN PANJANG BELIAU IBU EMI SUDARWATI...


Belajar Menulis Gelombang  11

Pertemuan 4                    : Senin,  8 Juni 2020
Waktu                               : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                           : Ibu Emi Sudarwati
Topic                                 : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Peresume                         : Tri Tusiyani, S.Pd
                                            (zaniekwik2@gmail.com)





EMI SUDARWATI,  senang berjumpa dengan pemateri session 4 lewat WAG kali ini. Beliau adalah alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Banyak pengalaman yang beliau bagikan pada kami. Berikut adalah kiprah beliau di dunia tulis menulis..

Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Number).

Tahun 2014
Pada awal tahun ini beliau menghasilkan karya Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Kemudian Pada penghujung tahun 2014.  Beliau kembali bekerja sama dengan PSJB ( Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro)  menerbitkan buku tersebut. .  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Karena buku tersebut beliau  dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Sehingga nama beliau mencuat saat itu.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain. 

Tahun 2015
Beliau  ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena motivasi Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu akhirnya beliau mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Tak  disangka, ternyata bisa masuk sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru- guru hebat dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi dan ujian tulis juga. 
Di Tahun yang sama beliau juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT ( Balai Bahasa Jawa Timur).  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi. Da beliau berhasil meraih predikat guru berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa

Tahun 2016
Untuk yang ke dua kalinya beliau ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Predikat guru berprestasi peringkat 3 berhasil beliau raih. 
Pada tahun yang sama, beliau kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan beliau sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Di tahun yang sama beliau mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, beliau mendapat panggilan workshop merubah naskah inobel menjadi jurnal di Kota Bali.

Tahun 2017
Beliau mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.    Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Di tahun ini pula beliau bersama teman – teman alumni finalis inobels menghasilkan karya menulis bersama  “Patungan Buku  Inspiratif”
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

Tabun 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). 

Tahun 2019
Beliau mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. 

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,
Untuk penerbitan buku. Beliau kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).

Inilah perjalanan beliau dalam haltulis menulis…tidak semudah membalikkan tangan untuk menjadi penulis yang sukses..butuh proses dan waktu yang tidak bisa langsung instan…
Terimakasih ibu..sudah berbagi dengan kami, semoga sehat dan sukses selalu…
Salam literasi dari sudut kota jogja tercinta….!

Kamis, 11 Juni 2020

KATA MEREKA TENTANG VCT BATCH 6 DIY


Beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan Maret saya mendapat ajakan untuk mengikuti diklat VCT BATCH  6 DIY lewat group WA MGMP. Awalnya tidak tahu apa - apa tentang materi yang tercantum di flyer. 


Tetapi karena penasaran akhirnya ikutlah diklat ini. Itung - itung untuk ngisi kegiatan WFH di masa ada Mr. Coro Na . Sempat saya mau mundur balik kanan karena merasa dari nol tentang IT. Ternyata setelah mulai masuk ke session pelatihan..LUAR BIASA...Jangan pernah putus asa sebelum mencoba...dan inilah kata persembahan saya yang bisa saya wujudkan dalam tulisan...untuk VCT Batch 6 DIY...


Materi ini benar - benar sangat berguna untuk ke depannya, baik dalam pembelajaran maupun mengikuti diklat - diklat on line selanjutnya. Terimakasih untuk semuanya...semoga silaturahmi kita tetap terjagalainnya...




Senin, 08 Juni 2020

ADA APA DENGAN JUMAT KLIWON




Serem ya dengernya…mesti itu yang akan terbersit di benak kita ketika membaca judul  itu. Karena jumat kliwon identik dengan hantu. Siapa sih yang tidak takut hantu? Kebanyakan orang akan takut melihatnya, merasakan keberdaannya saja sudah merinding..sereem….

Tapi malam ini entah kenapa kok saya tiba – tiba ada keinginan menulis itu. Mungkin karena baru ditemani sosok dibalik tembok itu…hi hi. Merinding ya? Insyaallah saya sudah terbiasa..karena sudah hampir 41 tahun tahun dikurangi 4 tahunlah saya kenal dengan dunia mereka. Kenapa dikurangi 4 tahun? Karena saat balita saya tidak bisa tahu dan ingat..hanya dari cerita ibu saya saja tahunya..hee..

Hampir 37 tahun, banyak cerita dan pengalaman yang seru tentunya…dan yang pasti selama itu pula saya bahkan sampai saat ini pun tidak pernah punya keinginan untuk diketahui orang banyak bahwa saya seorang indigo. Terlalu berlebihan bagi saya,kalau saya dikategorikan sebagai indigo, karena IQ saya juga biasa – biasa saja. Bagi saya cukup untuk keluarga dan teman – teman dekat saya saja yang tahu..itu anggapan saya…

Tetapi kata  orang – orang saya termasuk indigo. Tapi saya sendiri tidak pernah cek aura atau yang sering dikenal dengan Aura video Station atau ESP ( Exstra Sensory Perseption) . Secara ilmiah untuk mengetahui seseorang itu indigo atau tidak,  bisa dengan melakukan cek tersebut. Meskipun dari ciri – ciri orang indigo yang ada sebenarnya sudah bisa kita ketahui.

Tapi di tulisan kali ini saya tidak akan membahas tentang apa itu indigo, ciri-cirinya,dan sebagianya. Saya  hanya ingin berbagi dulu tentang Jumat kliwon. Mungkin lain waktu akan saya bagi yang lainnya, indigo itu apa to?kenapa mereka bisa melihat, atau kisah – kisah lucu bersama teman – teman di dunia perdemitan..kisah serem banyak yang sudah cerita, tetapi kisah lucu – lucu belum sepertinya…lain kali ya..Semoga nantinya  dengan berbagi bisa bermanfaat bagi orang banyak. Insyaallah..amiin.

Sebelum ke jumat kliwon cerita dulu sedikit ya…beberapa waktu yang lalu saya mengikuti diklat VCT BATCH 6 DIY. Salah satu sesion  adalah presentasi materi yang harus di tempuh oleh peserta dengan kelas vicon di webex.com. ketika itu saya bingung dengan pilihan materi apa yang harus saya ambil, kemudian saya pikir – pikir  judul “Indigo Bukanlah Cacat atau Kelainan Jiwa” cukupmenarik. Waktu itu sebenarnya saya ragu – ragu, tetapi bismillah saja. Saya pikir tidak semua orang tahu. Benar, banyak tanggapan positif dari teman – teman . Alhamdulillah..waktu satu jam presentasi ternyata kurang..bahkan bahas kesurupan saja bisa 30 menitan…nah loh…banyak yang masih ingin bertanya , tetapi karena waktu habis dibatasi hanya 1 jam akhirnya di tutup sama host nya.

Dari sinilah saya kemudian tahu, ternyata perlu berbagi juga dengan yang lain tentang pengalaman saya ini. Maka saya mulai dulu dengan topic yang simple dulu, “ Jumat kliwon”

Ada apa dengan jumat kliwon? Masyarakat menganggap bahwa jumat kliwon adalah hari yang sakral menurut masyarakat Jawa. Apalagi malam jumat kliwon. malam ini diyakini  adalah malam di mana hantu – hantu pada keluar…( maaf saya menggunakan istilah hantu) tapi sebenarnya tidak seseram itu kok.. Saya lahirnya juga pas malam jumat kliwan jam 12 malam lho..

Hantu itu setiap malam atau siang juga ada. Siang – siang yang nangkring di pohon, duduk di jembatan, berdiri di pinggir jalan juga ada. Saya juga sering kok ngajar di kelas di temani hantu..hiks. Tapi anak  - anak tidak tahu dan tidak saya kasih tahu..(kecuali yang bisa lihat mesti tahu)..bisa – bisa bubar semuanya…he he..Pernah sih karena hantunya nyanyi lagu “ Lingsir Wengi”, halus dan lembut  banget suaranya..tapi terdengar jelas..jadi anak – anak di kelas itu tahu..tapi tidak sampai bubar..Cuma pada ribut saja..hehe….

Kembali ke jumat kliwon….Kenapa malam jumat kliwon jadi malam sakral ? beda dengan dengan malam jumat legi,pon, wage atau paing. Sebenarnya karena masyarakat itu sendiri yang membuatnya. Anggapan masyarakat sendiri yang kemudian memancing tindakan – tindakan yang sacral. Membersihkan keris, menabur bunga, nglarung, ke tempat – tempat yang dianggap kramat dsb. Tindakan itu yang kemudian mendatangkan jin atau setan di sekitarnya. Coba kalau kebiasaan itu dilakukan malam kamis kliwon, maka malam itu juga akan menjadi sacral juga…

Dunia hantu itu seperti manusia. Mereka juga punya sifat marah, tertarik, suka dan sebagainya..kesenggol marah, di mintai tolong juga mau, di beri sesuatu pun akan suka. Dengan tindakan – tindakan di malam jumat kliwon inilah kemudian jin atau setan akan semakin memperdaya manusia. Ada sebagian masyarakat yang memberikan persembahan – persembahan seperti kembang, menyan, ayam cemani, dsb. Itulah yang menjadikan daya tarik para hantu untuk mendatangi mereka.

Tidak kita pungkiri bahwa masyarakat Jawa itu penuh dengan budaya – budaya tradisional,upacara – upacara adat, dan tradisi – tradisi kuno yang masih dilakukan sampai sekarang. Ini adalah salah satu factor pendukung  semakin menambah kepercayaan mereka tentang keramatnya malam jumat kliwon.

Apapun itu, tergantung kita menyikapinya..malam jumat kliwon,kamis kliwon, selasa legi atau yang lain tidak ada bedanya bagi hantu – hantu itu. Karena bagi  mereka kapan pun dipanggil akan datang dengan sifatnya yang suka  memperdayai manusia. Ada juga sih hantu yang baik…tergantung kitanya saja..Bahkan siang pun bisa….tidak harus malam. Hanya Kebetulan dimasyarakat kita sudah terlanjur menjadi anggapan dan budaya kalau malam jumat kliwon itu adalah malam yang sakral penuh dengan ritual – ritual.. Maka jadilah malam jumat kliwon yang dianggap malam yang menyeramkan…dan horror…saya tidak tahu kenapa asal muasal dipilih malam jumat kliwon. Tetapi yang saya tulis ini adalah semata dari kacamata perdemitan atau perhantuan yang saya ketahui…

Tidak usah takut dengan malam Jumat kliwon..semakin kita takut, mereka juga akan semakin memperdayai kita…Mungkin sebagian masyarakat tidak percaya dengan dunia hantu. Tetapi percaya tidak percaya memang hantu itu ada. Dan malam apapun insyaallah malam yang akan selalu di Rahmati Allah…malam yang bila kita manfaatkan dengan ibadah – ibadah dan hal- hal yang baik..Insyaallah akan berpahala bagi kita…

Mari kita perbanyak doa dan istighfar…semoga dengan itu kita terhindar dari godaan – godaan syetan yang terkutuk…Amiin..

Semoga bermanfaat….salam…!next time insyaallah saya sambung lagi….


MENULIS...MENULIS...DAN MENULIS LAGI....


Belajar Menulis Gelombang  11

Pertemuan 3                    : Jumat,  5 Juni 2020
Waktu                               : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                           : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Topic                                  : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Peresume                          : Tri Tusiyani, S.Pd
                                             (zaniekwik2@gmail.com)

MENULIS…MENULIS…DAN  MENULIS LAGI …



Menulis  buku itu tidak mudah. Pun juga menerbitkannya sehingga dikenal  dan menjadi bahan literasi masyarakat. Tapi itu bagi pemula, tidak bagi ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang sudah berpengalaman dalam menerbitkan buku. Banyak sudah karya – karya beliau yang sudah terbit.

Di usia hampir 50 tahun beliau memulai menulis . saat itu di tahun 2007 beliau ketemu dengan buku karangan pak Ersis atau yang lebih dikenal dengan kang Ewa yang menyatakan menulis itu gampang. Buku itulah yang kemudian  memotivasi beliau,  “ saya harus bisa menuls”.

Saat beliau masih jadi penulis pemula, beliau terinspirasi dari nama belakang blog” ana “. Sehingga menggunakan nama pena yaitu Astutiana. Saat masih jadi pemula beliau sudah berhasil menuliskan buku setebal 400 halaman yang berkisah mulai ibunya remaja sampai ketemu ayahnya hingga beliau sendiri berusia 50 tahun. Luar biasa….

Karya lain beliau dari karya bersama adalah buku antologi “Diary Ketika Buah Hati Sakit”, “25 Kompasioners  Merawat Indonesia”, “Indonesia Satu”, “Move On”, “Go to 2020”.

Pada tahun 2009, di kegiatan MGMP beliau di ajak menyusun buku seri pendalaman materi UN bahasa Inggris SMK. Buku tersebut disusun selama 6 bulan, sehingga tahun 2010 baru bisa terbit dengan penerbit Erlangga. Dan tahun 2015 buku tersebut terbit edisi revisinya.  Banyak royalty yang masuk rekening beliau tentunya. Ini lebih memicu untuk menulis..menulis…dan menulis lagi…

Tahun 2013 terbit 3 buah bukunya yaitu Buku parenting,”Seni  Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami”, penerbit Mita WidyaWacana Jakarta, “ Ku Gelar Sajadah Cinta”, penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “ Deburan Ombak Waktu”, penerbit Indie Goresan Pena Cirebon.

Tahun 2016 beliau menerbitkan buku “The Stories Cakes For Beloved Mom’s”, diterbitkan oleh penerbit Indie Oksana.

Tahun 2017 beliau menghasilkan karya , “ The Storis of Wonder Women”yang diterbitkan oleh Penerbit Mediaguru. Karya yang lain di tahun yang sama adalah “Tipuan Asmara”yang berupa novel, “Wow English is So Easy Kids”, “Perempuan Terbungkas”, buku motivasi “Catatan Religi Bu Kanjeng”, dan 3 buku parenting yaitu: “Merawat Harapan”,” The Powerof Mother’s Prayer”,” Masuk  Surga  Karena Anak”.

Di usia beliau yang boleh dikatakan tidak lagi muda,beliau baru memulai karir menulis. Sungguh ini adalah motivasi yang sangat luar biasa. Tidak ada kata terlambat dalam berkarya. Yang terpenting adalah, niat, kemauan, semangat, dan pantang menyerah..satu lagi, mau belajar terus..terus..dan terus. Jika ada kemauan insyaallah ada jalan…Sukses dan sehat selalu Ibu Sri…terimakasih sudah berkenan berbagi ilmu dengan kami…sehingga kami pun nantinya semoga akan bisa menulis…menulis…dan menulis lagi….seperti Ibu….

Salam literasi…dari kami di Jogja, Kota Gudeg tercinta… !

PTK OOH PTK


Belajar Menulis Gelombang  11

Pertemuan 2               : Rabu 3 Juni 2020
Waktu                         : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                   : Hati Nurahayu, S. Pd
Topic                            : Menerbikan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas
Peresume                  : Tri Tusiyani, S.Pd  ( SMA N 1 Temon )
                                           (zaniekwik2@gmail.com)


PTK OOH PTK….





Telah kita ketahu bersama,pada masa sekarang ini banyak guru yang hanya ” mentok” di golongan IV a. Mereka sudah menyerah dengan adanya salah satu syarat harus menggunakan PTK. Tidak banyak guru yang kemudian termotivasi untuk menyusun PTK. Salah satu alasannya adalah karena banyak tugas tambahan di sekolah yang menyita waktu sehingga tidak bisa melaksanakan PTK. Alasan lain adalah belum banyak yang tahu apa itu PTK.  Apalagi menentukan latar belakang menentukan PTK yang nota bene merupakan dasar dalam melaksanakan  PTK.

PTK seakan menjadi “momok” bagi kami guru – guru yang mau mengajukan kenaikan pangkat. Meskipun sebenarnya setelah membuat PTK kita bisa juga dapat  nilai PAK  dengan  versi lain. Terutama bagi PNS yang mau mengajukan kenaikan pangkat. Selain artikel , best practice dan  dijurnalkan, PAK dapat pula dijadikan buku. Ini adalah salah satu materi yang disampaikan ibu Hati Nurahayu, S.Pd pada pertemuan ke-2  belajar menulis gelombang 11. Beliau juga menyampaikan, tidak asal langsung cetak untuk menerbitkan buku hasil dari PTK . perlu trik mengubah PTK menjadi buku agar  lebih oke penampakannya untuk dibaca dan pastinya jadi menarik. Kalau casing nya sudah oke, insyaallah akan banyak di lirik masyarakat.

Ada dua versi dalam mengubah PTK menjadi buku. Boleh menggunakan versi satu atau versi 2,  tinggal memiih. Bahkan PTK beliau tahun 2014 bisa dijadikan buku dengan dua versi. Kedua versi ini perbedaannya pada susunan atau sistematika penyusunannya. Untuk versi dua bisa beberapa PTK atau kumpulan PTK, sedangkan versi satu dengan  satu PTK saja.

Meskipun ada dua versi tetapi untuk mengubah PTK menjadi buku kuncinya adalah pada memperbanyak variable bebasnya dari kata kunci buku kita atau memperluas isi bacaanya berdasarkan sumber yang relevan. Untuk megolah kalimat – kalimat PTK menjadi kalimat buku terserah pada masing – masing penulis. Tergantung dari kreativitas masing – masing. Tetapi harus beda dengan PTK yang diajukan. Dan minimal 700 hal kertas a5. Untuk data – data atau grafik hasil penelitian bisa dimasukkan. Hal ini untuk bukti kalau PTK sudah pernah di adakan.

Untuk menulis PTK menjadi buku kita upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap dan dan mengena. Bebas terserah penulis, karena penuis memiliki ide dan kreaivitas masing – masing yang berbeda sesuai pengalaman dan bacaan yang dia dapat. Semakin literatnya penuis akan semakin oke buku yang ditulisnya.

PTK OOH  PTK begitu sangat berartinya dirimu bagi kami…. ^_^

Salam literasi…dari kami di Jogja kota gudeg tercinta…!
  

Selasa, 02 Juni 2020

KU PINANG ENGKAU DENGAN BISMILLAH...


Sekedar menggoreskan tinta di selembaran kertas itu sangatlah mudah. Tetapi menggoreskan tinta menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf dan paragraf menjadi sebuah tulisan yang mengandung makna dan mudah dipahami pembaca itu yang sulit..

Butuh waktu yang panjang untuk bisa menulis dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh om Jay semalam dalam kuliah on line lewat group WA. Butuh waktu 6 bulan untuk menerbitkan Buku Catatan Harian Seorang Blogger, 6 bulan untuk buku Blogger Ternama, 3 bulan untuk buku Keterampilan Menulis Siswa, bahkan 3 tahun untuk buku Menulislah Setiap Hari.

Buku catatan Harian Seorang Blogger adalah Tulisan diambil dari kisah nyata omjay yang ditulis di blog kompasiana.com/wijayalabs. Buku Blogger ternama adalah kisah nyata omjay menulis di blog dan menjadi blogger ternama.Buku keterampilan menulis siswa adalah hasil penelitian tindakan kelas atau ptk yang lolos masuk final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional dan Buku menulislah setiap hari adalah buku pertama kali yang omjay terbitkan di penerbit mayor.. 

Buku catatan harian seorang guru blogger dikerjakan dengan sangat teliti oleh pak sukarno yang menjadi editornya. Buku melejitkan keterampilan menulis siswa digarap oleh Ibu hati di Bandung. Untuk Buku Blogger ternama diterbitkan oleh pak wiranto dari penerbit camp pustaka dan Buku menulislah setiap hari di olah oleh Mbak Abdah Khan.

Lewat tangan – tangan beliaulah ke empat buku tersebut menjadi sukses dan memberikan banyak rejeki yang luar biasa untuk penulisnya yaitu Om Jay. Tanpa mereka mungkin buku itu tidak akan menjadi apa – apa. Maka itulah pentingnya kolaborasi antara penulis dan editor. 

Menulis buku itu bertujuan berbagi ilmu dan pengalaman. Bukan sekedar menambah point untuk kenaikan pangkat saja. 

Oleh karena itu nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog. Diminta atau tdk diminta. Blog harus kita isi dengan tulisan yg menarik dan inspiratif. Pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta. 

Lewat diklat belajar menulis lewat group WA inilah kita akan banyak belajar. Dan yang saya suka adalah menggunakan WA yang bisa kita baca diluar waktu kuliah on line. Karena di waktu itu saya tidak bisa membuka HP, karena saya membiasakan ketika masih ada anak disamping saya, maka saya tidak membuka HP mengingat anak saya yang masih kecil. Ini adalah komitmen saya dengan suami. Tapi meskipun pada saat online saya tidak bisa hadir bahkan tidak bisa mengisi presensi..insyaallah saya berusaha selalu menyimak, mengikuti dan mengerjakan tugas- tugasnya. Akan selalu ku pinang engkau “belajar menulis lewat group WA bersama Om Jay” dengan bismillah..karena ini adalah ilmu yang sangat berharga bagi kami...dan sungguh sangat menginspirasi dan memotivasi kami..akan selalu kami tunggu ilmu – ilmu Om Jay yang luar biasa selanjutnya... 

Terimakasih Om Jay..Sehat selalu om Jay..Semoga Ilmu Yang diberikan senantisa bermanfaat bagi kami dan menjadi catatan amal baik Om Jay kelak nanti....Allah yang akan membalas kebaikan Om Jay...amiin. Salam sukses selalu untuk kita semua....!