Selasa, 21 Juli 2020

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT ANDI



Bisa menerbitkan buku dari kegiatan menulis adalah hal yang luar biasa. Dan saya yakin itu adalah impian setiap penulis. Penulis dengan penerbit adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Pada pertemuan ke-16 kuliah online WAG yang di komandani Om Jay kali membahas tentang bagaimana menerbitkan Buku di Penerbit Andi. Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Edi S Mulyana.

Banyak dampak yang ditimbulkan akibat covid-19 yang melanda dunia kali ini. Dampak ini dialami di semua bidang. Salah satunya adalah di dunia penerbitan. Dunia penerbitan saat ini, menghadapi sesuatu permasalahan yang hampir sama dengan bapak ibu sekalian, akibat dari pandemi yang belum ada kepastian kapan berakhirnya.

Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD (ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan.

Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.

Pandemi ini betul-betul meluluh lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan.
Pada bulan Januari -Februari 2020, omzet Toko buku masih sangat normal, dan tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga.

Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai, dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.

Outlet yang tertutup  menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit, harus menanti bersemi di Toko Buku.

Setelah 3 bulan parkir di Pitstop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah beberapa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak.
Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal.

Rebound yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Untuk melaju kembali  tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan.

Sementara untuk penerbitsendiri  jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.

 Meng identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Mereka beruntung tema-tema yang up to date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku  yang berkaitan dengan virus dengan cepat.
Menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri  bagi penulis, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah.

 Penerbit Andi sudah mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat dapat mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.

Buku-buku pendidikan, juga kita tetap pertahankan produksinya, karena mereka  yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku dikonsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.

Keputusan-keputusan strategik sangat  mereka perlukan, mengingat ketidakpastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Mereka parkirkan  mesin-mesin hampir 50%, untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkan juga di kurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis.

Banyak hikmah penulis dapat. Penulis  harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya.

Media WA yang dikelola Om Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca. Kemudian diinterpretasi oleh pembaca.

Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga kita akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.

Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk kita mulai menulis, karena di dalam blog, tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan.

Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan bapak ibu sekalian, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan bapak ibu yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya.

Dengan sudut pandang ini, bapak ibu perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller.

Perlu bapak ibu ketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.
Penerbit Andi  pernah melakukan perencanaan matang, membuat buku yang best seller. Mereka memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Kami push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.

Tetapi Buku Laskar pelangi, saat awal terbit, penulis tidak menyangka akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan. Dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari mulut-kemulut, dari komunitas satu ke komunitas lain. Dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah dan terjadilah ledakan viral. Menjadikan buku tersebut best seller. Tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller.

Dengan berbagi pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat dikatakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini,  dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya di tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya.

Bapak ibu dapat mulai tulisan dengan tema yang bapak/ibu sukai dan betul-betul kita kuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di lingkungan teman.

Jika sudah Percaya Diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan ibu.

Penerbit bukan maha tahu, tetapi didasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu bapak ibu beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang bapak ibu angkat dalam tulisan ibu.

Tulislah rencana penulisan bapak ibu, dengan target market yang dituju, syukur-syukur bapak ibu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya.
Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.

Inilah meteri yang luar biasa sekali dari bapak Edi kali ini. Sebelum beliau menutup materi  dan dilanjutkan dengan tanya jawab, beliau ingin mengajak kita untuk tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan kita. Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan  dikirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi kita dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian.

Berikut adalah sesi tanya jawab yang bisa terangkum di sini.
Pertanyaan 1
Berapa lama proses untuk menerbitkan buku?
Bagaimana caranya untuk membuat buku jika sudah memiliki file yang akan dibukukan, haruskah diedit dan dicaver dahulu?
Jawaban 1
Proses Review 1 bulan, Proses Editing 1 Bulan, Proses Pra Produksi layotu cover adalah 1 bulan, PRoses produksi 1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit

Pertanyaan 2
Izin bertanya Pak, saya Ai S Dewi dari SMPN 1 Cibogo Subang, Berapa besar kemungkinan proposal buku kita diacc penerbit? Kalau diacc apakah pembiayaan dibantu penerbit? terima kasih
Jawaban 2
Perbulan kami menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15 persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun.

Pertanyaan 3
Maaf,pak saya mau tanya
Ntuk Judul Tema penulisan buku,itu ada ketentuannya,apa sesuka hati kita ,dan untuk membuat judul buku itu sendiri apakah ada kata kuncinya,maaf saya msih pemula,terimakasih.
Jawaban 3
Tidak apa"
oke, conten buku bebas ya, artinya bisa fiksi, non fiksi atau buku umum.

Pertanyaan 4
selamat malam Om Jay, Juga Narsum yang luar biasa, ijin tanya bpk I Nengah Suradnya dari Bali, cerita donk pak, gaimana langkah nyata yang telah bapak dan penerbit lakukan untuk mempermudah penerbitan buku-buku dari kalangan guru terutama penerbit pemula?
Jawaban 4
O ya bapak ibu, ke depan kami akan membuat apps untuk menuliskan proposal sehingga bapak ibu dapat menulikan lewat gadget perencanaan penulisan. Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak setiap bulannya.

Pertanyaan 5
Bagaimana sistematika penulisannya? (Bahrudin)
Jawaban 5
Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.

Pertanyaan 6
Mohon ijin bertanya Pak Edi:
Apakah penerbit Andi menerima permintaan untuk penerbitan modul pmbelajaran? Klo iya, persyaratannya apa saja ?
Jawaban 6
Kami menerima modul pembelajaran, dengan syarat sesuai dengan kurikulum.

Pertanyaan 7
Assalamualaikum, izin nanya pak edi apakah buku memoar bisa di terbitkan dipenerbit Andi?
Jawaban 7
Untuk saat ini kami belum bisa menerbitkan buku memoar

Pertanyaan 8
Selamat malam pak Edi,, untuk royalti atau bagi hasil untuk penulis bagaimana pak? terimakasih pak
Jawaban 8
 Royalty sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan setiap 6 bulan

Pertanyaan 9
Mohon ijin tanya lagi.
Kalau buku telah selesai cetak, apakah penulis dapat buku sampel hasiil cetakan ? (berapa)

Jawaban 9
Penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar.

Pertanyaan 10
Bapak Edi, izin bertanya : bagimana kita bisa tahu proposal kita itu diterima , atau tidaknya apakah ada pemberitahuan ?
Jawaban 10
Biasanya kami merespon Proposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan.

Pertanyaan 11
Mohon ijin bertanya lagi Pak Edi:
Untuk beberapa panerbit indie, kami sudah dapat sabagian info dari link nya tentang persyaratan naskah yang kita ajukan untuk diterbitkan (misal jumlah hal.ukuran kertas, biaya dll). Untuk penerbit Andi sementara kami belum dapat link nya (bisa sedikit Pak Edi kasih gambaran ato link nya). Terimakasih
Saya tertarik dan semangat menulis asal setelah selesai naskah , sudah ada yang siap mencetak/ menerbitkan , juga tentunya ada teman yang membantu mepromosikan
Jawaban 11
 Betul bapak/ibu kami akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit kami. Kami menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta, silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya untuk promosi.
 Kalau begitu,  mohon Pak @Edi S. Mulyanta  daftarkan saya

Pertanyaan 12
Sepertinya  saya pernah dengar Om Jay ada ide untuk mengajak teman – teman  bisa bincang – bincang/diskusi dengan para punggawa penerbit Andi via zoom (yang difasilitasi pihak penerbit Andi). Mudah mudahan bisa terwujud, karena Pak Edi sudah mempersilahkan. Mudah – mudahan  kalau bisa terlaksana, tentu kami ikut senang Pak.
Jawaban 12
Silahkan dapat bapak ibu kirimkan rencananya ke email kami untuk kami godog dengan team promosi, team webinar kami.
Silakan dimanfaatkan nanti saya akan antrikan ke jadwal zoom kami, semoga bisa terwujud.

Pertanyaan 13
Pak, boleh dituliskan atau dijelaskan sistematika proposalnya?
Pak Edi satu lagi pertanyaan ya , adakah  kiat biar proposal dan tulisan  kita tidak tertolak ,terima kasih.

Jawaban 13
Tingkat penolakan proposal sangat tinggi, nyaris mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya.

Pertanyaan 14
Apps proposal? Berarti bisa didownload?
Apps proposal kan baru mau dibuat ya Pak

Jawaban 14
Kanal e-book akan kami buka produksinya melalui Google Play/ Google Books sehingga semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin besar dengan outlet ebook
Rencana semoga bulan depan bisa terwujud, sehingga pemantauan penulisan bisa terjadwal. Karena kami memberikan waktu 3 semester untuk menyelesaikan bukunya. Setelah itu jika melewati deadline 3 semesteri, otomatis akan gugur proposalnya
Apps ini akan ada di play store sehingga dapat diinstal di HP bapak ibu, reminder-reminder tahap - tahap  penulisan buku akan diberikan di sini

Pertanyaan 15
oh gitu jadi penulis diberi waktu penyelesaian setelah proposal diterima  ya Pak , terima kasih Pak
Jawaban  15
Ya betul bu kami berikan waktu 3 semester, karena dari pengalaman kami , dari proposal menjadi buku rata-rata berkisar satu setengah tahun baru rampung. Hal inilah yang mendorong kami membua apps ini untuk memantau perkembangan penulisan buku. Ada buku dari proposal sampai jadi buku 7 tahun bu baru jadi buku.

Pertanyaan 16
Awalnya saya kira proposal dikirim kepenerbit  itu, buku sudah kita  jadi, ternyata malah baru proposal saja.
Jawaban 16
Kalau buku sudah jadi kami malah lebih senang bu, proposal ini memberikan kesempatan untuk berlatih mengikuti prosedur penulisan yang benar, sehingga dengan mengikuti alur proposal, penulis dapat dengan mudah nantinya dalam membuat sendiri alur bukunya. Apabila penulis sudah jadi bukunya penerbit akan lebih mudah mereviuw.

Pertanyaan 17
Jika bukunya sudah jadi, apakah masih perlu menggunakan proposal pak dalam pengiriman naskahnya?
Jawaban 17
Tidak perlu bapak silakan dikirimkan saja kalau begitu. Lewat email akan lebih praktis, apabila mengirim hard copy juga silakan asal tidak memberatkan penulis. Sebelum kirim e mail wa Pak Edi  dulu Email saya di edis.mulyanta@gmail.com

Pertanyaan 18
Mohon bertanya lagi Pak Edi :
Kalau untuk modul pembelajaran, dengan ukuran kertas A4, apakah jumlah halamannya bisa
kurang dari 125 hal (tidak saperti syarat untuk buku) ?

Jawaban 18
Bisa silakan saja, kami nanti biasanya akan melakukan setting perwajahan lagi
Pertanyaan 19
Ketika di kirim naskah buku yang sudah jadi, apakah cover, daftar isi, prancis buku, kata pengantar juga harus disertakan, sudah selesai dengan naskahnya?

Jawaban 19
Kirimkan saja judul, kata pengantar, prakata, daftar isi, isi buku, sinopsis, dan tentang penulis.

Pertanyaan 20
Mohon ijin tanya/usul.
Untuk detil persyaratan (ukuran kertas, jumlah halaman dll), Mohon bisa dibagi link nya kalau ada Pak Edi

Jawaban 20.
Kami menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman
Jadi untuk ukuran kertas A4 (yang biasanya untuk ukuran buku modul/LKS) tidak bisa ya Pak Edi ?
 SIlakan itu ukuran Minimal Ukuran minimal sejak tahun 2018 adalah A5, bapak ibu yang terbiasa menggunakan ukuran A4 silakan saja memasukkan,

inilah pesan dari bapak Edi sebelum mengakhiri pertemuan kali ini.."Terimakasih atas waktunya oom Jay dan bapak ibu sekalian, semoga tulisan bapak ibu bisa tampil di google play dan terjual secara daring di sana untuk langkah awal... terimakasih
Dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena di luar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keinginan tahuannya dari tulisan bapak ibu. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah perubahan jaman yang luar biasa."

Terimakasih juga Pak Edi,,sangat bermanfaat ilmunya...semoga bapak selalu diberi kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan..semoga bermanfaat..salam literasi...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar