Senin, 15 Juni 2020

PENGALAMAN DI PELOSOK NEGERI TERCINTA…


Belajar Menulis Gelombang  11

Pertemuan ke – 5        : Senin,  8 Juni 2020
Waktu                              : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                          : Bpk Agung Pardini
Topic                                 : Berbagai Pengalaman Menerbitkan Buku
Peresume                         : Tri Tusiyani, S.Pd
                                                (zaniekwik2@gmail.com)
  


Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Kemudian pada tahun 2001-2008,  beliau mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM. Beliau adalah Bapak Agung Pardini, atau lebih dikenal dengan Guru Agung pemateri ke -5 Dikalt menulis bersama Om Jay ini.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.

Berdasarkan pengalaman beliau bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Mereka  terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana diantaranya adalah :
  1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
  2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
  3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
  4. Ejaan yang (belum) disempurnakan.

 Untuk mengatasi tantangan – tantangan tersebut  salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Ada beberapa ragam jenis kegiatan pendampingan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.
Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya. Dan inilah contoh beberapa buku yang dihasilkan dari pendampingan




Buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.





Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku “ Temani Aku Meniup Mimpi” di atas.


  

Ini adalah buku - buku dengan genre yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok.

Dua buku ini bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.

Ada yang di kepulauan
Ada yang di hutan dan pegunungan
Dan ada yang di pelosok kampung




Nah kalau yang ini adalah buku yang ditulis beliau bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.
Rencana awalnya ini mau kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah.

Hampir  semua buku-buku yang terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng. Menulis sendiri saja banyak kendala. Apalagi menulis bareng – bareng. Tentu saja lebih bervariasi cara dan kendalanya. Maka beliau bersama tim punya cara yang unik dalam mengajar menulis buku. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.

Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama di siang hari. Modelnya bisa macam-macam.  Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.

Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tadi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi melalui apel pagi yang bertujuan untuk refleksi dan evaluasi. Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif  juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru.

Beliau sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri
Melalui jurnal ini,  para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling.

Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.
Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.
Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak membaca.
Dengan banyak membaca akan melatih kepekaan literasi mereka
Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.

Buku-buku tersebut tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.

Ahamdulillah buku-buku tersebut dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain..

Semoga pengalaman Guru Agung dapat senantiasa menginspirasi kita dalam belajar menulis…kita seharusnya lebih bersyukur, jangan gampang menyerah begitu saja.Karena di sana, teman – teman di pelosok negeri kita tercinta ternyata masih banyak yang sarana prasarananya belum memadai,,tetapi mereka pantang menyerah untuk menjadi seorang penulis yang sukses…

Terimakasih bapak Agung…Sehat dan sukses selalu..

Salam literasi dari sudut kota gudeg….! Semangat dan sukses selalu untuk semuanya…aku bisa, anda bisa..semuanya bisa…

2 komentar: