DAMPAK COVID – 19 TERHADAP MARKETING BUKU
Telah kita ketahui bahwa Pandemi
Covid – 19 merupakan bencana nasional bahkan internasional. Semua orang panik
dan was-was, serta diliputi ketakutan yang berkepanjangan Setiap bencana pasti
akan berdampak di semua sektor. Dan salah satunya adalah Dunia Buku. Ini adalah
materi yang akan disampaikan oleh Bapak Agus Subardana, S.E, M.M, CDS pada
kuliah online WAG Belajar Menulis bersama Om Jay malam ini. Beliau adalah
Direktur Pemasaran penerbit Andi. Dan tentunya sudah sangat berpengalaman di
dunia buku.
Ternyata bencana Pandemi Covid – 19 ini sangat
mempengaruhi dunia buku. Terutama pada omset penjualan buku. Berikut adalah dampak Covid –
19 terhadap penjualan buku :
1. Jaringan toko buku tutup,
2. Orang takut datang ke toko buku,
3. Banyak penerbit yang menghentikan distribusi
ke toko buku,
4. Penerbit bangkrut dan gulung tikar.
Selama masa pandemi grafik pengunjung mengalami penurunan
yang signifikan bahkan terjun bebas. Baru mulai bulan Juni penjualan buku naik
lagi persentasenya.
Sebagai pelaku ekonomi yang
melibatkan banyak unsur, penerbit harus
mengubah strategi penjualan melalui transformasi digital yang mengubah dunia
menuju era low economi. Transformasi digital ini ditandai dengan minimnya
interaksi individu terutama industri perbukuan. Perubahan ini berdampak sangat
besar ke beberapa hal yaitu:
1.
pekerjaan,
2.
keluarga
3.
cara blajar mengajar berubah
4.
aktivitas sosia.
Penerbit harus memutar otak agar
bisa bertahan di tengah bencana. Mereka mencari strategi yang bisa dilakukan
untuk penerbitan dan pemasaran buku. Salah satunya adalah mengubah strategi
yang dilakukan dalam penjualan buku yaitu dengan digital marketing.
Digital marketing yang dapat dilakukan adalah:
a.
brand
b.
sosial media
c.
content marketing
d.
email marketing
e.
video production
f.
SEO
g.
web design
h.
App. development
i.
SEM
Semuanya harus dicoba dan dilakukan serta dibutuhkan
kerjasama yang solid dari semua unsur penerbitan.
Manfaat Digital marketing dalam membantu meningkatkan
penjualan yaitu:
1.
Biaya lebih murah
2.
Daya jangkau lebih luas
3.
Mudah menentukan target pasar
4.
Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
5.
Mudah dievaluasi dan dikembangkan
6.
Lebih cepat populer
7.
Membantu meningkatkan penilaian penjualan
Selain itu penerbit juga harus melakukan
strategi penjualan buku dalam masa pandemi supaya tetap eksis yaitu dengan
cara:
1.
berhubungan dengan pelanggan terus menerus.
2.
membangun reseller-reseller untuk memasarkan buku
3.
membagikan informasi melalui media sosial lainnya
4.
harus selalu menjadi yang pertama
5.
punya tim yang solid
6.
membangun network dengan komunitas
7.
mengadakan promo khusus melalui diskon atau rabat
kepada konsumen
8.
mengadakan even seperti webinar
Upaya yang dilakukan penerbit dalam mempertahankan
penjualan buku yaitu dengan cara :
1.
Menumbuhkan brand empati kepada konsumen
2.
Mobile marketing
3.
Email marketing untuk manargetkan pelanggan
4.
Menargetkan pelanggan secara personal
5.
Continue marketing atau berkelanjutan dan terus
menerus
6.
Menggabungkan seluruh digital marketing melalui web
secara terintegrasi
7.
Menggunakan konten marketing yang menarik mellaui
artikel, teks, video , gambar dll.
8.
Menghadirkan visual marketing melalui IG, Youtube
9.
Menggunakan google adword
Potensi buku untuk sekolah sangatlah besar. Dengan
adanya kebijakan penggunaan dana BOS yang diperbolehkan untuk :
1.
pengembangan perpustakaan
2.
kegiatan penerimaan siswa baru
3.
kegiatan pembelajaran ekstra kurikuler
4.
kegiatan evakluasi pembelajaran
5.
pengelolaan sekolah
6.
perawatan alat multi medsia pembelajaran
7.
pembayaran honor
8.
perawatan sekolah
9.
pengembangan profesi guru
Perpustakaan bisa membelanjakan buku
yang sangat diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh. Siswa diharuskan mempelajari
materi dari buku tersebut. Penerbit Andi menyediakan berbagai buku yang bisa
diorder melalui SIPLAH yang menggunakan alokasi dana BOS.
Sebelum pemaparan materi kali ini
beliau tutup, beliau menyampaikan pesan: Menulis adalah berjuang. Penulis
adalah pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya. Lembaran karya adalah medan
pertempuiran, Pena adalah senjata menulis. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya
adalah membaca. dan membaca adalah jendela dunia.
Berikut ini adalah sesi tanya jawab yang bisa terangkum pada
kesempatan ini :
Pertanyaan 1
Bu Aam:
Bagaimana sistem pembelanjaan buku paket melalui
Siplah. Apakah bisa buku dibayar setelah bukunya sampai ke sekolah???? Saya
kebetulan kepala sekolah SMP yang sedang mencari buku ajar di siplah pak.
Terimakasih
Jawaban
pertanyaan 1
Pembelian buku paket melalui belanja .com, masukkan PO
melalui akun dapodik, kiirim barang dan sampai lalu membuat BASTB baru
ditransfer dan upload bukti.Barang sudah diterima baru dibayar.
Pertanyaan 2
Andy Muhtadin Beltim-Babel
Pertanyaannya:
Bagaimana cara kita bekerja sama dalam memasarkan buku
kami sebagai penulis dengan pihak
penerbit marketing dalam memasarkan buku karya solo, karya bersama.
Jawaban
pertanyaan 2
Melakukan kerjasama dengan penulis dengan cara bedah
buku dan webinar.
Pertanyaan 3
Sunaryo, dari Berau, Gelb.11
1.
Apa peran yang diharapkan oleh penerbit (terutama
bag.pemasaran) terhadap penulis untuk ikut andil dalam menghadapi kondisi
pemasaran buku saat ini akibat covid 19 ?
2.
Apa harapanya dengan peran para guru dengan kondisi
saat ini supaya pemasaran buku bisa segera pulih ?
Jawaban
pertanyaan 3
Penulis bisa berkolaborasi dalam promosi bersama lewat
medsos dan komunitas untuk meningkatkan penjualan dengan berbagai cara.
Harapan dengan para guru supaya penjualan segera pulih
yaitu memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca.
Pertanyaan 4
Ai S Dewi SMPN1 Cibogo, Pak bagaimana caranya
agar buku kita masuk di akun siplah dan apa syarat-syaratnya. Terima kasih
Jawaban
pertanyaan 4
lolos penilaian puskurbuk, harus ada SK penilaian Perpusbuk
dan didaftarkan ke web service pusbuk sehingga terkoneksi ke SIPlah
Kemdikbud, mendaftarkan diri sebagai penyedia barang ke marketplace melalui CV
atau PT.
Kesimpulan:
1.
Setiap peristiwa akan selalu berdampak negatif dan
positif untuk semua hal.
2.
Dampak negatif Covid-19 untuk penerbitan adalah
menurun drastisnya pembeli buku, pendistribusi buku, bangkrutnya usaha
penerbitan.
3.
Dampak positifnya untuk penerbitan adalah tebukanya
peluang strategi lain dalam memasarkan buku. salah satunya mengubah pemasaran
menjadi digital marketing.
4.
Kita sebagai manusia harus selalu berusaha bangkit
dari keterpurukan sehingga bisa bertahan dan meningkatkan usaha.
5.
Pandemi Covid memang musibah tetapi hidup kita harus
berlanjut agar mampu bertahan di tengah pandemi.
Terimakasih
Pak Andi atas ilmunya...semoga bahagia dan sukses selalu...salam literasi...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar